Find Us On Social Media :

Jangan Hanya Berpatokan Pada Usia, Lihat Kesiapan Belajar Anak Saat Masuk Sekolah

Usia sekolah dan kesiapan belajar anak di sekolah berbeda.

GridHEALTH.id - Tahun ajaran baru segera dimulai, dan dengan melandainya kasus Covid-19 di berbagai daerah, sepertinya Kegiatan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) bagi anak prasekolah mulai digalakkan secara rutin untuk mendorong pemenuhan kebutuhan belajar anak-anak usia dini.

Di masa pandemi ini, syarat masuk sekolah adalah kesiapan para pengajarnya. Sementara Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 25 Januari 2022, dalam rekomendasi terbaru belum menyarankan anak yang belum divaksin Covid-19 atau anak usia dini untuk PTM.

Namun, IDAI menyebut bila orangtua memutuskan untuk mengirim anak ke sekolah, pastikan orang-orang di lingkungan anak sudah semua divaksin.

Selain itu, orang dewasa di sekitar anak, seperti guru, pengantar dan lainnya juga harus menjalankan protokol kesehatan dengan baik, kemudian juga mendorong anak untuk melakukan hal yang sama.

Selain prokes, tantangan lain yang juga dihadapi orangtua saat mengirimkan anak usia PAUD ke sekolah ialah kesiapan anak untuk sekolah tatap muka, apalagi untuk anak usia TK yang selama dua tahun belum pernah lagi ke sekolah.

Baca Juga: Vaksin HPV Masuk Dalam Program Imunisasi Nasional, Anak Perempuan Kelas 5 dan 6 SD Gratis

Baca Juga: Laron Syndrome, Kelainan Genetik Langka Sebabkan Pesinetron Dicky Topan Tetap Bertubuh Kecil di Usia Dewasa

Secara umum untuk mengukur anak siap masuk ke sekolah dasar yaitu berdasarkan usia kronologis.

Ini ada keterkaitan antara usia dengan kemasakan/masa peka anak untuk belajar membaca, menulis dan berhitung. Namun ritme perkembangan anak berbeda-beda.

Rata-rata anak siap belajar yang sifatnya akademik pada usia 6/7 tahun, tetapi dalam kenyataannya ada anak yang sudah siap belajar membaca, menulis dan berhitung pada usia 5 tahun. Atas dasar kenyataan tersebut perlu dipikirkan bagai mengukur kesiapan anak masuk sekolah.

Ada beberapa metode/cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kesiapan anak masuk sekolah, antara lain: pengamatan, wawancara, dokumentasi dan tes.

Metode tes yang digunakan untuk mengukur kesiapan anak masuk sekolah yaitu Nijmeegse School Bekwaamheids Test (NST) dan Metropolitan readiness Test (MRT) level 2.