Find Us On Social Media :

Laron Syndrome, Kelainan Genetik Langka Sebabkan Pesinetron Dicky Topan Tetap Bertubuh Kecil di Usia Dewasa

Dicky Topan alami kelainan genetik langka yang disebut Laron Syndrome.

GridHEALTH.id - Pesinetron Dicky Topan yang terkenal dengan sinetron 'Si Entong', meninggal dunia pada Kamis (7/7/2022).

Dari informasi yang didapat, diketahui Dicky Topan meninggal dunia akibat pembengkakan jantung yang sudah dialaminya sejak dua tahun lalu.

"Umur 25 baru keliatan jantungnya bengkak. Udah enam kali ini masuk rumah sakit," kata ibunda Dicky Topan, Lusianti, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (08/07/2022).

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Dicky Topan diketahui sempat menjalani perawatan selama lima hari di Rumah Sakit Mintoharjo.

Hingga wafatnya di usia 26 tahun, Dicky Topan tetap bertubuh seperti anak kecil namun hebatnya selalu tampil dengan rasa percaya diri.

Menurut laman berita The Sun, kondisi seperti Dicky Topan disebut memiliki kondisi akibat disebut Laron Syndrome, atau sindrom Laron, sebuah kondisi genetik langka yang diyakini memengaruhi sekitar 300 orang di dunia.Mereka yang hidup dengan sindrom Laron kekurangan hormon yang disebut Insulin-like Growth Factor 1 atau IGF-1, yang berfungsi menstimulasi sel pertumbuhan.

Sindrom Laron juga disebut sindrom insensitivitas hormon pertumbuhan, defisiensi reseptor hormon pertumbuhan atau dwarfisme Laron, adalah bentuk perawakan pendek yang langka yang dihasilkan dari ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan hormon pertumbuhan, zat yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis otak yang membantu mendorong pertumbuhan.

Individu yang terkena mendekati ukuran normal saat lahir, tetapi mereka mengalami pertumbuhan yang lambat sejak masa kanak-kanak yang menghasilkan perawakan yang sangat pendek.

Baca Juga: Mengidap Penyakit Langka, Brad Pitt Tak Bisa Kenali Wajah Orang

Baca Juga: Healthy Move, Ini yang Harus Dilakukan Ketika Timbangan Tetap Datar Agar Berat Badan Turun Lagi

Jika sindrom Laron tidak diobati, pria dewasa biasanya mencapai ketinggian maksimum sekitar 130 cm; wanita dewasa mungkin sekitar 125 cmCiri-ciri lain dari sindrom Laron yang tidak diobati termasuk penurunan kekuatan dan daya tahan otot, kadar gula darah rendah (hipoglikemia) pada masa bayi, alat kelamin kecil dan pubertas yang tertunda, rambut yang tipis dan rapuh, dan kelainan gigi.

Banyak individu yang terkena memiliki penampilan wajah yang khas, termasuk dahi yang menonjol, jembatan hidung yang cekung (hidung pelana), dan warna biru pada bagian putih mata (sklera biru).