GridHEALTH.id - Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang arbitrer, digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.
Ada juga yang mendifiniskan bahasa adalah ucapan, bukan tulisan, yang menggabungkan antara bunyi dan makna.
Tidak ada kaitan antara lambang, bunyi dan makna. Itu yang dimaksud dengan arbitrer, sebagai salah satu sifat bahasa.Definisi lain tentang bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang berkembang berdasarkan suatu aturan yang disepakati oleh pemakainya.
Setiap lambang bahasa memiliki makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Bahasa pun suatu alat kita berkomunikasi dalam kehidupan, dan kita manusia adalah makhluk komunikasi, yang tidak bisa tidak untuk tidak berkomunikasi.
Kemampuan bahasa seseorang diawali dari perkembangan bicara.
Berbicara sebagai sebuah keterampilan mental-motorik melibatkan koordinasi antara kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda dengan kemampuan mengaitkan arti terhadap bunyi yang dihasilkan.
Karenanya perkembangan bicara adalah perkembangan bahasa pada manusia yang sangat penting, dan harus diperhatikan betul pada semua anak. Sebab awal perkembangan bicara adanya di usia anak.
Baca Juga: Kram Kaki Malam Hari, Hati-hati 5 Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Namun harus diingat, kemampuan berbicara yang dimiliki oleh seorang anak tidak selalu sama dengan anak yang lain.
Ada anak yang mengalami perkembangan berbicara dengan cepat dan ada pula yang mengalami keterlambatan perkembangan berbicara.
Seorang anak dianggap memiliki kemampuan berbicara yang baik jika dapat membuat bunyi atau suara yang sesuai dengan tingkat usianya.
Sebaliknya, jika perkembangan berbicara secara signifikan berada di bawah rata-rata anak seusianya maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut mengalami keterlambatan berbicara atau speech delay.Dalam keadaan seperti ini, orang tua harus mampu memberikan perhatian lebih, karena keterlambatan berbicara dapat mempengaruhi kehidupan anak di masa mendatang.
Deteksi dini keterlambatan berbicara pada anak, melansir artikel Nur Endah Agustina Amd.Kep KFK THT, dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, di laman sardjito.co.id (31/12/2021), merupakan hal yang sangat penting, supaya dapat dilakukan intervensi sedini mungkin sehingga anak memiliki waktu yang lebih lama untuk mengejar perkembangan kemampuan berbicara mereka.Anak yang mengalami keterlambatan bicara atau speech delay dapat dideteksi berdasarkan kemampuan berbicaranya yang lebih lambat daripada teman seusianya.
Contoh ciri khas anak yang mengalami keterlambatan bicara adalah kecenderungan anak untuk mengucapkan kata-kata yang tidak jelas dan tepat, sehingga menyebabkan miskomunikasi antara anak dan orang lain, serta kecenderungan anak yang hanya memberikan respon non verbal terhadap stimulus.
Karenanya orangtua wajib waspada saat anak:
Baca Juga: Letakkan Es Batu Pada Titik Fengfu TCM dan Dapatkan 5 Manfaat Untuk Tubuh
* Usia 0-6 bulan jika tidak ada babling dan anak tidak menoleh saat dipanggil namanya dari belakang
* Usia 6-12 jika anak tidak menunjuk dengan jari pada usia 12 bulan dan ekspresi wajah yang kurang
* Usia 12-18 bulan waspadai bila tidak ada kata yang berarti saat usianya 16 bulan
* Usia 18-24 bulan orang tua perlu waspada jika tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti oleh orang sekitar.
Penyebab Keterlambatan BicaraPrihal keterlambatan bicara atau (speech delay) pada anak, dalam ranah ilmiah dibagi menjadi dua:
1. Speech delay fungsional, yaitu keadaan dimana gangguan ini tergolong ringan dan biasanya terjadi karena kurangnya stimulus atau pola asuh yang salah
2. Speech delay non-fungsional, yaitu keadaan dimana gangguan ini merupakan sebuah akibat karena adanya sebuah gangguan bahasa reseptif, seperti autism atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang dialami oleh anak.Ada beberapa faktor yang dianggap mampu mempengaruhi perkembangan bahasa anak, diantaranya yaitu tidak adanya model yang dapat ditiru oleh anak, motivasi yang rendah pada anak untuk berbicara, serta kurangnya kesempatan yang dimiliki oleh anak untuk berbicara.
Baca Juga: Letakkan Es Batu Pada Titik Fengfu TCM dan Dapatkan 5 Manfaat Untuk Tubuh
Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya keterlambatan berbicara pada anak yaitu ketidakmampuan anak untuk fokus dan menaruh atensi terhadap suatu hal dan perbedaan bahasa yang dipelajari oleh anak dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Selain itu, gangguan pendengaran, autism, dan adanya hambatan pada syaraf dan otak juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara.
Penegakan diagnosis pada anak dengan speech delay membutuhkan pendekatan multidisiplin oleh dokter-dokter terkait.
Tata laksana keterlambatan bicara bergantung pada penyebabnya, dan juga melibatkan kerja sama antar dokter terkait, orang tua dan terapis wicara.
Penanganan Keterlambatan BicaraTerdapat beberapa metode terapi yang dapat digunakan untuk menangani masalah keterlambatan bicara pada anak.
Metode yang digunakan bergantung pada jenis masalah yang dihadapi.
Tentunya hal ini perlu dikonsultasikan kepada dokter terkait terlebih dahulu.
Metode yang dapat digunakan untuk menangani masalah keterlambatan berbicara pada anak, bisa dengan:
Baca Juga: Hindari 5 Makanan Berikut Jika Tidak Ingin Sakit Gigi, Ini Gejalanya
1. Oral Motor Therapy
Mengajak anak untuk rutin memperkuat otot di area mulut agar fokus kontrol bicara dapat meningkat, diantaranya dengan menggunakan ‘oral toothbrush’ yang dapat membantu relaksasi otot di area mulut.
2. Language Intervention Therapy
Teknik yang dilakukan oleh terapis wicara di HFCC dengan cara mengajak anak mengikuti 1 jam sesi kelas secara intensif.
3. Modelling Method
Memberikan model khusus cara pengucapan kata, termasuk intonasi dan nada yang berlebihan agar lebih mudah tertanam dalam ingatan anak.
Dalam metode ini juga digunakan alat bantu visual seperti boneka.
4. Learning While Playing
Tidak memberikan mainan kesukaan anak sampai anak tersebut mau menirukan kata yang diucapkan oleh terapis.
Baca Juga: Pentingnya Pemberian Vaksin PCV, Lindungi Bayi dan Anak dari Penyakit Serius
5. Behavioral Therapy Method
Bertujuan untuk mengelola energi anak dengan baik sehingga anak dengan keterlambatan berbicara dapat lebih fokus dan memahami apa yang orang lain katakan.(*)
Baca Juga: Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia, Batasannya Berbeda Tiap Usia