Find Us On Social Media :

Rombongan Haji R I Sudah Mulai Pulang, Kemenkes Minta Isi K3JH Untuk Waspadai 5 Penyakit Ini Pasca Kepulangan

Petugas haji memberi edukasi pengisian Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH).

GridHEALTH.id - Proses pemulangan jemaah haji asal Indonesia secara bertahap diterbangkan dari Arab Saudi ke Tanah Air, mulai Jumat (15/07/2022).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta setiap jamaah haji yang baru kembali ke Tanah Air untuk mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH) guna menghindari telatnya deteksi berbagai macam penyakit setelah menjalani ibadah haji.“Nanti selama di rumah itu ada masa 21 hari setelah pulang ke Tanah Air. Selama itu ada kartu kewaspadaan jamaah haji itu harus diisi dan dimonitor betul.

Ini semacam karantina mandiri. Hindari kumpul-kumpul, peluk, cium sesama keluarga dulu. Sekali lagi, bukan karena tidak boleh, tapi karena kita ingin menghindari semuanya (berbagai macam penularan penyakit),” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dalam "Siaran Sehat bersama Dokter Reisa" yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (18/07/2022.Syahril menuturkan selama 21 hari ke depan, jamaah harus terus rutin mengisi kondisi kesehatannya melalui kartu tersebut. Apabila dalam rentang waktu itu terdapat gejala-gejala yang timbul, maka jamaah harus segera melaporkan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas.Pemantauan dalam KJ3H sendiri dimaksudkan sebagai deteksi dini berbagai macam penularan penyakit, seperti Covid-19 dan meningitis. K3JH merupakan salah satu upaya pemerintah menjaga jamaah haji tetap sehat usai melaksanakan ibadah di Arab Saudi.“Tentu saja kita juga tidak berharap ada jamaah haji yang mungkin saja karena faktor macam-macam, dia jatuh sakit. Jangan mudah panik, tetap diurus dan tetap diawasi oleh satgas dan pemerintah kita, agar jamaah haji yang sudah pulang ini dapat dirawat ke rumah sakit rujukan. Itu semuanya tidak bayar ya, sudah disiapkan pemerintah,” kata dia.Menurut Syahril tidak hanya K3JH, pemerintah juga mengerahkan dokter dan perawat di tiap kloter untuk bisa mendeteksi dini seluruh penyakit yang kemungkinan mengenai jamaah haji.Kesehatan jamaah juga akan diperiksa melalui debarkasi di daerahnya masing-masing, sehingga jamaah haji yang sehat dapat langsung dipulangkan. Namun, bagi jamaah yang terdeteksi memiliki gejala seperti Covid-19, misalnya, maka akan diberikan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Ada Risiko Penyakit Paru saat Puncak Ibadah Haji, Jemaah Diminta Disiplin Pakai Masker

Baca Juga: Nanas, Buah Berwarna Kuning yang Punya 8 Manfaat Kesehatan Mengesankan

“Nanti tes antigen, kalau dia positif dilanjutkan dengan PCR. Kalau PCRnya tetap positif, maka akan dilakukan isolasi mandiri yang akan dilakukan oleh Satgas di situ, pemerintah setempat di situ. Contohnya kalau di Jakarta di Wisma Atlet,” ujar dia.Syahril berharap semua jamaah mematuhi kebijakan karantina mandiri agar semuanya sehat di tujuannya masing-masing.Apabila dalam rentang waktu 21 hari gejala penyakit tidak muncul, maka jemaah tetap diminta untuk menyerahkan K3JH kepada puskesmas terdekat. 

Dikutip dari laman Sehatnya Negeriku, berikut beberapa penyakit menular yang perlu diwaspaai jemaah haji saat pulang dari Tanah Suci dan gejalanya.

1. Covid-19

Jemaah haji yang baru pulang diminta mewaspadai beberapa gejala Covid-19 yang kini didominasi virus corona sub-varian BA.4 dan BA.5, di antaranya: sakit tenggorokan, badan pegal, demam, batuk, sakit kepala, badan lemas, mual atau muntah, sakit perut dan sesak napas.

Masa inkubasi atau jarak waktu virus corona menginfeksi tubuh sampai menimbulkan gejala Covid-19 kini relatif singkat. Sekitar satu hari dari terpapar Covid-19, gejala penyakit muncul.

2. MERS  (middle east respiratory syndrome)

Dikenal sebagai flu unta.Gejalanya sesak napas, diare, mual atau muntah.  Terkadang, penderita merasakan komplikasi MERS parah sampai pneumonnia dan gagal ginjal.