Find Us On Social Media :

Kasus Cacar Monyet Tembus 14.000, WHO Pertimbangkan Status Darurat Global

Pasien cacar monyet di Inggris dan Amerika, memiliki lesi di organ intim.

GridHEALTH.id - Cacar monyet menjadi mewabah di sejumlah negara, terutama di benua Eropa dan Amerika.

Sejak awal Mei lalu hingga saat ini, sudah dilaporkan ada sebanyak 14.000 kasus cacar monyet di seluruh dunia.

Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom, juga mengatakan bahwa cacar monyet telah menyebabkan 5 orang meninggal.

Namun, kematian akibat infeksi virus monkeypox tersebut, diketahui terjadi di negara-negara endemik cacar monyet yang berada di Afrika.

Melansir CIDRAP, Jumat (22/7/2022), Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melaporkan 281 kasus cacar monyet baru.

Sehingga total pasien cacar monyet di negara tersebut, sudah berada di angka 2.137 orang.

"Kami terus meminta siapapun yang memiliki ruam dengan lepuh, atau gejala cacar monyet lainnya, untuk tidak menghadiri acara, bertemu dengan teman, atau melakukan kontak seksual," kata UKHSA.

Sementara itu, di Amerika Serikat tercatat sudah ada 2.108 kasus cacar monyet, setelah mendapat tambahan 136 pasien, pada Rabu (20/7/2022).

Kasus infeksi monkeypox yang terus bertambah, membuat WHO kembali melakukan pertemuan untuk membahas kemungkinan cacar monyet dinyatakan jadi kondisi darurat global.

Baca Juga: Pejabat Kesehatan AS Skeptis, 'Sudah Terlambat Untuk Mengendalikan Wabah Cacar Monyet'

Sejumlah ilmuwan mengatakan, ada perbedaan yang mencolok antara wabah cacar monyet yang terjadi di Afrika dan negara-negara lain.

"Saya prihatin dengan jumlah kasus (cacar monyet), di banyak negara, yang telah dilaporkan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari PBS.org, Jumat (22/7/2022).