GridHEALTH.id - Scott Gottlieb, mantan komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan, ketika kasus cacar monyet terus meningkat, Gottlieb dan pejabat kesehatan lainnya menyatakan kurangnya kepercayaan pada kemampuan negara untuk secara efektif menghentikan penyebaran penyakit virus (melalui Orang Dalam).
"Kami sekarang berada di puncak virus endemik di mana ini sekarang menjadi sesuatu yang gigih yang harus terus kami tangani, dan rasanya sudah terlambat," kata Gottlieb di "Face the Nation" CBS pada hari Minggu (17/07/2022).
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa saat ini ada lebih dari 1.800 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di AS, dengan setidaknya satu kasus di setiap negara bagian, per 15 Juli.
Cacar monyet menyebar melalui kontak dekat dengan seseorang. terinfeksi virus dan dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan termasuk demam, ruam, lesi, dan gejala mirip flu.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan dapat menyebabkan nyeri dubur dan pendarahan, atau muncul tanpa lesi.
Sementara upaya untuk memberantas penyebaran penyakit telah difokuskan sebagian besar pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain, monkeypox dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin atau orientasi seksual.
Menurut Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis Gedung Putih dan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, jumlah kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di AS "sangat mungkin kurang."
Itu karena pejabat kesehatan sebagian besar telah menguji pria gay dan biseksual, serta orang-orang di klinik STD, yang hanya merupakan sebagian kecil dari orang di AS yang berpotensi terinfeksi virus.
Akibatnya, Gottlieb mendesak perlunya pengujian yang lebih luas. "Jadi, kami sedang mencari di sana, kami menemukan kasus di sana, tetapi faktanya ada kasus di luar komunitas itu sekarang," kata Gottlieb. "Kami tidak mengambilnya karena kami tidak mencari di sana."
Selain kurangnya pengujian awal, tidak cukupnya vaksin cacar monyet yang didistribusikan sejauh ini, berkontribusi pada kemungkinan cacar monyet akan tetap ada.
Upaya untuk menguji dan memvaksinasi orang terhadap cacar monyet seharusnya lebih agresif sejak dini, kata Gottlieb.
Sementara vaksin cacar monyet masih kekurangan pasokan di AS, lebih dari 700.000 vaksin diharapkan akan didistribusikan pada akhir Juli 2022. (*)
Source | : | USA Today,The Health Site |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar