Find Us On Social Media :

Alergi Air Tak Bisa Kena Air Mata Bahkan Keringat Sendiri, Kondisi Langka Berisiko Nyawa, Ini Gejala dan Pengobatannya

Alergi air bisa menyebabkan risiko kematian.

Dalam kasus terakhir, setelah larut, antigen akan melewati lapisan luar kulit. Ini akan menyebabkan pelepasan histamin oleh sel darah putih. Zat tersebut kemudian menyebabkan edema, pelebaran kapiler, dan semua gejala urtikaria.

Gejala khas alergi air adalah munculnya bekas merah kecil, antara 1 dan 3 milimeter, pada kulit. Ini muncul 5 sampai 30 menit setelah kontak dengan cairan. Mereka biasanya menghilang dengan sendirinya setelah 30 hingga 60 menit.

Dimungkinkan juga untuk melihat bekas luka kecil tanpa kemerahan. Namun, akan ada sensasi terbakar atau gatal pada kulit.  Bekas luka muncul di lengan, leher, dan dada.

Alergi ini dapat menyebabkan syok anafilaksis. Gejala keparahannya adalah mengi saatbernapas, sesak napas, wajah bengkak, dan sensasi memiliki hambatan di tenggorokan.

Diagnosis alergi air harus dibuat oleh dokter kulit. Tes sederhana biasanya dilakukan, yang terdiri dari yang berikut:

- Tempatkan kompres kertas yang direndam dalam air di punggung orang tersebut, pada suhu 35 derajat Celcius.

- Tunggu 15 hingga 30 menit.

- Jika, setelah waktu ini, karakteristik gatal-gatal muncul, ahli akan menyimpulkan bahwa tes memberikan hasil positif untuk alergi air.

Baca Juga: Cara Mengontrol Diabetes Selama Pandemi Agar Tak Rentan Infeksi

Baca Juga: Varian Omicron BA.2 Tidak Lebih Parah Dari Strain Aslinya BA.1, Temuan WHO

Namun, penting untuk mengesampingkan kondisi serupa lainnya, seperti berikut ini:

- Pruritus aquagenic: Reaksi ini tidak menyebabkan gatal-gatal, tetapi pruritus. Ini hampir selalu terbatas pada tungkai bawah.