Lebih lanjut, pihak RS Wahidin Sudirohusodo Makassar menjelaskan mengenai riwayat kesehatan korban DAN yang dinyatakan ada penemuan hernia pada bagian paha dan perut disertai dengan kejang dan demam, serta menderita pneumonia.
Dengan riwayat medis ini, RS Wahidin Sudirohusodo Makassar mengklaim telah melakukan perawatan bayi DAN oleh 4 dokter ahli.
Obat yang diduga salah disuntikan, memiliki kandungan cairan Amphisilin dan Xeftriason, yang dijadikan sebagai bahan obat antibiotik.
Penyelesaian Kasus
Pihak RS Wahidin Sudirohusodo Makassar tengah melakukan investigasi untuk melakukan audit sehingga bisa mengetahui penyebab pastinya, sebagai tanggapan dari adanya kejadian korban bayi usia 1 bulan ini.
Root Cause Analysis (RCA) dilakukan hingga melihat pada dugaan terjadinya pemberian obat yang salah, hingga dugaan kelalaian dalam penerapan SOP dan masih menunggu hasilnya untuk diumumkan lebih lanjut.
Sedangkan untuk perawat yang menyuntikkan obat sedang diberhentikan sementara dan berdasarkan informasi dari Dirut RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Prof Syafri K Arief perawat mengalami stres berat akibat kejadian ini.
Baca Juga: Anak Sering Berjalan Jinjit, Apakah Indikasi Kelainan Saraf?
Kabar terkini, pihak keluarga bayi satu bulan dan RS Wahidin Sudirohusodo Makassar akhirnya sepakat berdamai dan mengikhlaskan kejadian ini.
Dari keluarga secara spesifik hanya ingin menunggu hasil dari RCA untuk mengetahui penyebab pasti dari meninggalnya korban bayi satu bulan, inisial DAN.
Efek Pemberian Obat Amphisilin dan Xeftriason Pada Anak Usia 1 Bulan
Amphisilin sendiri merupakan obat yang diberikan berdasarkan resep dan bermanfaat umumnya untuk mengobati infeksi bakteri, yang pada dasarnya bisa diberikan baik untuk dewasa maupun anak di bawah 10 tahun sesuai dengan aturan dosis.