GridHEALTH.id - Di media sosial yang memberitakan 3 dokter tewas setelah mendapat booster kedua.
Hal ini tentu langsung menjadi perhatihan banyak pihak.
Apalagi pandemi Covid-19 hingga kini belum berkahir, dan vaksin Covid-19 saat ini menjadi solusi terbaik pencegahan infeksi.
Terlebih lagi vaksin Covid-19 mulai dari dosis satu, dua, tiga, hingga keempat alias booster ke kedua, telah dinyatakan aman dan bisa digunakan oleh banyak ahli, termasuk para ahli di WHO.
Jadi berita prihal tewasnya 3 dokter setelah mendapat booster kedua dikhawatirkan membuat masyarakat khawatir dan tidak percaya.
Karena itulah Prof Zubairi Djoerban dari IDI seperti biasa langsung memberikan respon cepat.
Memang 3 dokter yang ramai diberitakan tewas setelah mendapat booster kedua vaksin Covid-19 bukan di Indonesia, tapi diluar negeri.
Tiga dokter tersebut dikabarkan bertugas di Trillium Health Partners-Mississauga Hospital, Kanada, meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua.
Akun Twitter @canadacindy membagikan informasi bahwa tiga dokter meninggal mendadak setelah mendapatkan vaksin booster kedua.
Baca Juga: 6 Fase Terjadinya Menstruasi, Pahami Supaya Tahu Masa Subur yang Tepat
"Tiga dokter di Trillium Health Partners-Mississauga Hospital tiba-tiba meninggal 1 minggu diduga pascamenerima vaksin booster kedua. Kemungkinannya ketiga dokter ini meninggal setelah pihak rumah sakit mulai memberikan suntikan ke-4 kepada staf rumah sakit," tulisnya di unggahan yang dibagikan pada 23 Juli 2022.
"Tiga dokter Trillium Health Partners, satu rumah sakit di Ontario, Kanada, mendadak meninggal setelah mendapatkan vaksin booster kedua. Benarkah? Ini rumor dan tanpa bukti," tegas Prof Zubairi dalam keterangannya di Twitter, Senin (1/8/2022).
Bahkan Prof Zubairi memastikan bahwa ketiga dokter yang meninggal mendadak itu tidak ada kaitannya dengan vaksin booster kedua.
"Dua di antara mereka meninggal akibat kanker dan satunya lagi karena sakit parah," paparnya memastikan.
Apa yang pastikan Prof Zubairi pun benar.
Setelah viral di media sosial, rumah yang disebut tersebut memberikan pernyataan resmi.
Mereka melakukan klarifikasi dikeluarkan pada 28 Juli 2022.
"THP turut berduka cita atas meninggalnya 3 dokter kami. dr Jakub Sawicki, dr Stephen McKenzie, dan dr Lorne Segall adalah dokter terhormat yang mendedikasikan hidup mereka untuk merawat pasien dan komunitas kami," tulis keterangan resmi rumah sakit.
"Rumor yang beredar di media sosial sama sekali tidak benar. Kepergian tiga dokter kami ini tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Kami meminta untuk menghormati privasi keluarga mereka selama masa sulit ini."
Baca Juga: Makanan Ini Menggambarkan Besarnya Bayi dalam Rahim di Tiap Trimester
Demikian bunyi klarifikasi pihak rumah sakit tersebut, dilansir dari Sindonews.com (1/08/2022).
Untuk diketahui, dipaparkan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid, vaksin booster mampu memberikan perlindungan dari risiko terburuk dan kematian hingga 91 persen.“Vaksinasi lengkap ditambah booster dapat memberikan perlindungan hingga 91 persen dari kematian, atau risiko terburuk lainnya akibat Covid-19," ujar Nadia dilansir dari laman resmi Kemenkes, Jumat (25/2/2022).Kemenkes juga mencatat bahwa risiko kematian bagi non-lansia tanpa komorbid (penyakit penyerta) yang telah mendapatkan vaksin booster sebesar 0,49 persen. Sementara bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapat booster risiko kematiannya sebanyak 7,5 persen."Risiko kematian non-lansia tanpa komorbid yang telah vaksinasi lengkap dua dosis adalah 2,9 persen. Sedangkan risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin lengkap yakni 22,8 persen," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg Widyawati, MKM.Dia menambahkan, dari analisa jumlah pasien 17.871 yang dirawat di rumah sakit pada periode 21 Januari hingga 22 Februari 2022, terdapat 2.489 pasien meninggal dunia. Sebagian besar dari pasien yang meninggal tersebut belum divaksinasi lengkap.Jadi hati-hati dengan berita kematian akibat vaksin Covid-19, bisa jadi fake.(*)
Baca Juga: Pasien Cacar Monyet Kepergok Dokter di Kereta, Diberi Penjelasan Malah Lakukan Hal Tak Perpuji