Penyebab penyakit jantung di usia muda
Ia menyebutkan, penyebab penyakit jantung yang kerap kali dialami di usia produktif cukup beragam.
Adapun faktor risikonya, mulai dari keturunan (genetik) atau pengaruh gaya hidup, seperti memliki penyakit diabetes, darah tinggi, pola makan tidak dijaga, olahraga tidak teratur, dan merokok.
"Pada setiap orang, faktornya bisa berbeda-beda. Jadi misalnya ada orang yang lifestyle-nya sehat, tapi dia tetap kena serangan jantung. Ternyata di keluarganya, ada yang usia 40 tahun sudah bypass, 45 tahun sudah pasang stent jantung (ring)," katanya.
Begitu juga sebaliknya, ada orang yang masih diusia produktif harus terkena serangan jantung karena gaya hidupnya yang kurang baik, meskipun tidak ada riwayat penyakit jantung.
"Misalnya badannya gemuk sekali di atas 100 kilogram, tidak pernah olahraga, kolesetrolnya tinggi. Meskipun faktor genetik tidak terlalu dominan, tapi dia tetap kena serangan jantung juga," pungkasnya.
Kapan harus periksa penyakit jantung?
Baca Juga: Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Menurut American College of Cardiology (ACC), pada orang yang berusia di atas 40 tahun, pemeriksaan cukup dilakukan satu tahun sekali.
Namun, karena saat ini penyakit jantung banyak dialami oleh orang-orang usia muda. Maka pemeriksaan lebih baik dilakukan lebih awal.
Check-up rutin untuk mengetahui penyakit jantung, juga disarankan untuk dilakukan lebih cepat, jika mempunyai faktor risiko.
Penyakit jantung bukan penyakit yang hanya dialami oleh orang lanjut usia (lansia) saja, tapi juga usia muda yang masih produktif. (*)
Baca Juga: 9 Alasan Mengapa Kopi dalam Jumlah yang Tepat Baik Untuk Kesehatan