GridHEALTH.id - Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap 2 yang berlangsung di Pulau Jawa-Bali, sudah dimulai.
Cakupan imunisasi anak selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan yang drastis, hingga menimbulkan kesenjangan.
Padahal, pemberian vaksin anak sangat penting untuk melindungi buah hati dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus.
Kesenjangan imunitas anak, apabila dibiarkan berisiko menyebabkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB).
Selama periode 2019 sampai 2021, ada lebih dari 1,7 bayi yang belum menerima imunisasi dasar.
Sekitar 37,5 persen dari jumlah tersebut atau 600.000 di antaranya, adalah bayi yang berasal dari wilayah Jawa dan Bali.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan agar orangtua membawa anaknya ke layanan kesehatan untuk divaksin.
Vaksin anak ini, merupakan upaya pencegahan penyakit menular berbahaya yang aman dan berbiaya rendah.
"Jangan lupa bapak dan ibu, anak-anaknya untuk divaksinasi supaya anak sehat," kata Menkes, dikutip dari laman Sehat Negeriku, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Jelang BIAN Tahap 2, Ketahui Manfaat Pemberian Vaksin DPT untuk Anak
BIAN merupakan momen yang tepat untuk mengejar ketertinggalan vaksin anak, yang tidak hanya melindungi buah hati, tapi juga masyarakat luas.
Dalam program imunisasi dasar anak, pemerintah melalui Kemenkes menambahkan tiga jenis vaksin baru.