Find Us On Social Media :

Waktu yang Tepat Untuk Tes HIV/AIDS, Kini Banyak Orang Harus Menjalankannya

Lakukan tes HIV/AIDS sedini mungkin untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

"Tetapi pada prinsipnya, semua orang perlu tahu status HIV-nya, jadi kalau kita semua tes HIV boleh ga? bagus, bagus sekali, kan kalau ketahuan bisa diobati, makin awal pengobatan, makin baik hasilnya dan obatnya disediakan gratis oleh pemerintah, jadi tidak usah khawatir, silahkan tes," lanjut Profesor Zubairi menjelaskan.

Obat HIV/AIDS yang sudah ada di Indonesia adalah obat terapi Anti Retroviral (ARV), di mana dengan obat ini orang yang terinfeksi HIV/AIDS tetap bisa sehat, memiliki umur panjang, dan produktif.

Bagi seseorang yang telah dinyatakan memiliki HIV/AIDS, maka terapi ARV adalah hal wajib yang harus dilakukan secara teratur karena dapat menekan jumlah virus HIV/AIDS yang ada pada tubuh dan menjaga kekebalan tubuh.

Sel darah putih atau CD4 adalah sel darah dalam tubuh yang berfungsi untuk melawan penyakit, di mana pada saat dilakukan tes HIV/AIDS jumlah dari CD4 akan diperhatikan untuk menilai perkembangan penyakit HIV dan risiko berkembangnya infeksi.

Menurut WHO, CD4 dikatakan normal jika ada sebanyak 500-1.500 sel/mm3 darah, di mana jika CD4 seseorang berada di bawah 200 sudah dapat dikatakan memiliki gangguan pada kekebalan tubuh, inilah yang akan berisiko mudahnya terjadi infeksi, termasuk HIV/AIDS.

Kemenkes juga menyebut dengan meminum obat terapi ARV ini akan mencegah penularan pada orang lain dan mencegah munculnya gejala AIDS, menjaga produktivitas, hingga meningkatkan kualitas hidup.

Saat ini, terapi ARV sudah disarankan dimulai sejak dini, tidak perlu menunggu seseorang dengan HIV/AIDS memiliki CD4 di bawah 350, karena pengobatan dini terbukti baik untuk kesehatan dan ketahanan hidup pasien.(*)

Baca Juga: WHO Sarankan Pencegahan HIV Menggunakan Long-Acting Cabotegravir (CAB-LA)