Find Us On Social Media :

5 Cara Ampuh Mengendalikan Rasa Marah Tanpa Menyakiti Orang Lain

Mengelola perasaan marah yang baik bagi kesehatan.

GridHEALTH.id - Marah merupakan emosi yang muncul saat merasa seseorang telah melakukan kesalahan yang menyakitkan hati.

Selain karena orang lain, marah juga bisa dipicu oleh peristiwa tertentu atau bahkan persoalan pribadi yang mengganggu.

Ketika marah, detak jantung dan tekanan darah akan naik, begitu pula dengan kadar hormon energi, adrenalin, dan noreadrenalin.

Melansir American Psychological Association, mengekspresikan rasa marah merupakan hal yang wajar dilakukan.

Namun harus diingat, bahwa mengekspresikan tidak bisa dilakukan dengan menyerang seseorang secara fisik hingga menyakiti atau merusak objek tertentu.

Mengekspresikan rasa marah dengan cara yang tegas, bukan agresif, adalah cara paling sehat untuk menghilangkan perasaan tersebut.

Untuk melakukannya, seseorang perlu belajar bagaimana menjelaskan apa yang dibutuhkan dan bagaimana memenuhinya, tanpa menyakiti orang lain.

Cara mengelola rasa marah

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol rasa marah tanpa harus menyakiti orang lain.

1. Berpikir sebelum bicara

Dilansir dari Mayo Clinic, ketika emosi sedang tersulut, sangat mudah untuk mengatakan kalimat-kalimat yang akan disesali nanti.

Baca Juga: Berkaca Pada Kasus Irjen FS, Mengapa Orang Marah Bisa Sampai Membunuh? Profesor Psikologi Menjawab

Cobalah ambil waktu beberapa saat untuk berpikir sebelum mengeluarkan kalimat. Selain itu juga, biarkan lawan bicara melakukan hal yang sama.

2. Hitung dalam hati

Agar perasaan marah tidak melukai dan menyakiti siapapun, cobalah untuk menghitung sampai 10 di dalam pikiran.

Jika sedang sangat marah, maka mulai dari angka 100. Dengan cara ini, detak jantung yang tadinya cepat akan melambat dan rasa marah pun perlahan reda.

3. Tarik napas

Saat marah, napas menjadi lebih cepat. Perbaiki kondisi tersebut dengan menarik napas dalam-dalam dari hidung dan hembuskan melalui mulut beberapa saat.

4. Pergi dari tempat kejadian

Dilansir dari Healthline, waktu emosi memuncak, sebaiknya lakukan aktivitas fisik seperti berjalan.

Aktivitas fiskk dapat membantu mengurangi stres yang bisa jadi pemicu seseorang marah. Apabil masih marah, jalan dapat diganti dengan lari.

5. Menulis di jurnal

Daripada mengeluarkan kata-kata atau melakukan tindakan fisik yang nantinya akan disesali, sangat disarankan untuk meluapkannya ke dalam jurnal.

Memprosesnya melalui kata-kata tertulis dapat membantu menenangkan diri dan menilai kembali peristiwa yang mengarah pada perasaan sebelumnya. (*)

Baca Juga: 9 Bahaya Suka Marah-Marah Bagi Kesehatan Tubuh, Juga Solusinya