Find Us On Social Media :

Sungguh Miris, 77 Tahun Sudah Indonesia Merdeka, Warga Mamuju Masih Menandu Jenazah Berjalan 13 KM

Warga Mamuju masih menandu jenazah dengan jalan kaki di tengah 77 tahun Indonesia merdeka.

GridHEALTH.id - Hari ini, 17 Agustus 2022 menjadi hari peringatan kemerdekaan Indonesia ke-77 tahun.

Tidak terasa sudah 77 tahun Indonesia merdeka, lalu yang menjadi pertanyaan, sudahkah rakyat sepenuhnya merdeka?

Sepertinya sulit untuk menjawab dengan pasti dan menyatakan rakyat sudah sepenuhnya merdeka.

Meskipun merdeka adalah hak setiap warga negara, namun bagaimana jadinya saat fasilitas kesehatan saja sulit untuk didapatkan?

Alhasil, rakyat kembali yang harus gotong royong menyelesaikan masalahnya dan ini yang terjadi nyata di lapangan, dengan berjibaku warga Mamuju menandu jenazah sejauh 13 kilometer karena tidak ada fasilitas kesehatan.

Miris, tapi nyata, inilah salah satu kondisi yang dialami warga di tengah semarak perayaan 77 tahun kemerdekaan RI.

Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi dari sebagian warga yang tengah menandu jenazah dengan berjalan kaki di tengah jalan.

Belakangan diketahui, ternyata warga memandu jenazah itu berada di Mamuju, Sulawesi Barat.

Dilansir dari Tribunnews.com, ternyata video viral ini diunggah oleh akun Facebook bernama Fenny Tadius pada 09 Agustus 2022.

Video ini mendapat banyak perhatian dari warganet dengan telah ditonton belasan ribu kali oleh pengguna Facebook.

Dalam keterangannya, Fenny menuliskan ungkapan kekecewaannya terhadap kejadian tersebut.

Baca Juga: HUT Kemerdekaan RI Sebentar Lagi, Kenali Manfaat Lomba Agustusan Bagi Kesehatan Anak

 Semua berawal karena pihak puskesmas menolak meminjamkan ambulans, pihak puskesmas yang menyebut bahwa ambulans bukanlah untuk mengantar jenazah, melainkan pasien yang sakit.

Fenny yang merupakan keluarga dari jenazah, yang ternyata adalah orangtuanya tersebut merasa sangat kecewa dengan pihak puskesmas.

Dalam tulisannya, Fenny mengatakan, "Memang ambulans itu hanya untuk orang sakit? Kisah memilukan kembali terjadi di jaman yang modern ini, tepat tanggal 09 Agustus orangtua kami meninggal dunia di Kecamatan Kalumpang karena di puskesmas tidak ada ambulans untuk jenazah, maka jenazah orangtua kami harus ditandu dari kecamatan menuju ke kampung yang jaraknya sekitar 13 kilometer."

"Ada rasa kecewa juga yang mana sopir ambulans puskesmas Kecamatan Kalumpang adalah keponakan saya sendiri, yang mana selama ini (dia) yang mengantar orang-orang sakit jika melakukan pengobatan lanjut atau rujukan ke kabupaten, tetapi ketika orangtua atau neneknya sendiri, dia tidak bisa antar memakai ambulans tersebut," lanjut Fenny mengungkapkan perasaannya.

Fenny menutup tulisan diunggahannya dengan mengatakan, "Untuk kasus ini ponakan saya hanya bawahan, dan apapun yang dia lakukan harus atas keputusan kepala puskesmas tersebut... Curhat Jaka.."

Jenazah yang ditandu ternyata sudah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Kalumpang, Mamuju sejak Senin lalu (08/08/2022), kemudian kondisinya yang memburuk pun dinyatakan meninggal pada Selasa (09/08/2022).

Dari pernyataan Fenny disebutkan bahwa keluarga sudah meminta tolong pihak puskesmas untuk membawa jenazah ke rumah duka dengan ambulans, akan tetapi pernyataan yang keluar dari puskesmas adalah tidak bisa mengantar jenazah.

Akhirnya keluarga dan warga berinisiatif membawanya dengan tandu untu menuju rumah duka.

Dengan adanya kejadian ini, Dinkes Kabupaten Mamuju pun buka suara terkait kejadian ini dan menyatakan ambulans boleh membawa jenazah jika dalam kondisi darurat, ditambah menurut dr Acong, Kelapa Dinkes Kabupaten Mamuju kejadian ini berawal saat kepala puskesmas sedang ada acara sehingga petugas puskesmas tidak meminjamkannya.

Seolah sama dengan pernyataan Dinkes Kabupaten Mamuju, Bupati Mamuju, Sutinah Suhardu menyebut  telah meminta maaf kepada keluarga almarhum atas kejadian tersebut dan akan menyerahkan 10 ambulans ke desa-desa untuk melayani masyarakat agar tidak terulang kejadian serupa.

Inilah cerita di balik semarak 77 tahun kemerdekaan RI, di mana masih ada warga yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan yang sesungguhnya.

Baca Juga: Kilas Balik Perayaan 17 Agustus HUT Kemerdekaan Era Pandemi Covid-19