Baru Sembuh Covid-19, Kapan Vaksin Anak Campak Rubella Bisa Diberikan?

Vaksin anak campak rubella bisa diberikan setelah buah hati negatif Covid-19.

Vaksin anak campak rubella bisa diberikan setelah buah hati negatif Covid-19.

GridHEALTH.id – Selama Agustus ini, mulai dari tanggal 1 hingga 31 nanti, merupakan momen Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

BIAN tahap 2 dilaksanakan di seluruh wilayah yang berada di Provinsi Jawa dan Bali. Anak-anak berusia 9 hingga 59 bulan, menjadi sasaran utama pemberian vaksin anak campak rubella.

Manfaat vaksin anak campak rubella

Melansir laman Primaya Hospital, pemberian vaksin campak rubella saat imunisasi, bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit campak.

Sebagai informasi, campak merupakan penyakit yang belum ada obatnya dan vaksinasi merupakan salah satu cara untuk memberikan perlindungan kepada anak.

Selain melindungi anak, vaksin yang diberikan juga dapat mencegah terjadinya penularan pada orang-orang di sekitar.

Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin campak diberikan ketika anak berusia 9 bulan. Kemudian dilakukan imunisasi ulang saat usia 18 bulan, serta 5-6 tahun atau 6-7 dalam program BIAS.

Vaksin campak pada anak-anak yang usianya sudah di atas 1 tahun, maka bisa diberikan imunisasi kombinasi yakni vaksin MMR (Measles atau campak, Mumps, dan Rubella).

Jika anak sudah menerima vaksin MMR, maka imunisasi campak pada usia 18 bulan tidak diperlukan lagi.

Lantas, pada anak yang baru sembuh Covid-19, kapan sebaiknya vaksin campak rubella diberikan?

Dinas Kesehatan DKI Jakarta, mengatakan bahwa vaksin anak campak rubella boleh langsung diberikan setelah anak sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Klik di Sini Pos Imunisasi Anak Selama Agustus 2022 di Jakarta, Termasuk Vaksin Covid-19

“Jika anak ada yang Covid-19, satu hari sesudah sembuh pun bisa langsung disuntikkan vaksin campak rubella. Pastikan anak sehat saat penyuntikan dan belum ulang tahun ke-5,” kata Ngabila Salama Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes Jakarta, dikutip dari Republika, Rabu (17/8/2022).

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa anak yang sedang batuk pilek pun juga diperbolehkan untuk mengikuti imunisasi.

Hanya saja, perlu dipastikan sebelum pemberian vaksin anak, suhu tubuhnya tidak lebih dari 38 derajat Celsius.

“Vaksin campak rubella aman, sehat, bermanfaat, dan berkualitas,” paparnya.

Efek samping vaksin campak rubella

Anak yang baru saja diimunisasi mungkin akan mengalami efek samping seperti berikut ini.

* Demam dengan suhu 39,5 derajat Celsius yang biasanya terjadi pada hari ke-5 atau ke-6 setelah imunisasi. Orangtua bisa mengompres dengan air hangat sebagai pertolongan awal.

* Muncul ruam pada 5% kasus, yang terlihat pada hari ke-7 setelah imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari.

* Trombosit menurun, tapi ini sangat jarang terjadi dan hanya dialami oleh 1 dari 30.000 anak yang divaksinasi.

* Kejang juga merupakan efek samping yang jarang terjadi, kurang dari 1 dalam satu juta penerima vaksin campak rubella yang mengalaminya.

Vaksin anak campak dan rubella aman diberikan, serta merupakan salah satu cara perlindungan yang efektif bagi buah hati dari penyakit campak. (*)

Baca Juga: Pemberian Vaksin Anak Melalui Imunisasi Ganda Aman Dilakukan, Orangtua Tak Perlu Khawatir