GridHEALTH.id - Agustus ditetapkan menjadi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap 2 oleh pemerintah dan dilakukan serentak di provinsi Jawa dan Bali, setelah pada tahap 1 provinsi lainnya telah menyelenggarakan BIAN, seperti di Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, Papua, dan Sulawesi.
Pada BIAN kali ini, pemerintah menyediakan beberapa jenis vaksin yang akan diimunisasikan pada anak, mulai dari pemberian vaksin campak-rubella (MR) dan imunisasi kejar bagi anak yang terlewat, yaitu polio, DPT-HB-Hib.
Melaksanakan imunisasi pada anak tidak menutup kemungkinan terjadinya sebuah alergi pada tubuh, oleh karena itu orangtua juga perlu mengetahui efek samping atau alergi yang mungkin muncul pada anak.
Inilah beberapa efek samping dan reaksi berbeda dari imunisasi pada anak sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan.
Kenali gejala reaksi yang masih tergolong normal dan perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter.
Imunisasi Vaksin Campak-Rubella (MR)
Imunisasi MR terdiri dari dua vaksin berbeda, yaitu vaksin campak dan rubella, di mana setiap vaksin memiliki reaksi berbeda dalam tubuh anak.
Pada vaksin campak, biasanya suntikan vaksin dapat menyebabkan demam dan ruam yang terjadi biasanya sekitar 6-12 hari setelah suntikan, demam ringan di bawah 39,5 derajat Celcius juga dapat terjadi selama 2-3 hari.
Ruam merah pada bagian tubuh selama 2-3 hari dan tidak menyebar serta tidak memerlukan pengobatan khusus, namun segera hubungi dokter jika ruam berubah menjadi bintik-bintik darah dan berlangsung lebih dari 3 hari.
Baca Juga: Ingat, Ini 3 Tambahan Vaksin Anak Bagian Program Imunisasi Dasar
Sedangkan pada imunisasi rubbela, biasanya tidak menimbulkan reaksi serius, hanya terasa sakit pada tempat suntikan imunisasi diberikan.
Imunisasi Polio
Source | : | kompas,Seattle Childrens |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar