Find Us On Social Media :

Pria Italia Didiagnosis Positif HIV, Cacar Monyet, dan Covid-19 Bersamaan, Keluhkan Hal Ini

Pria asal Italia alami tiga penyakit sekaligus setelah melakukan hubungan intim tanpa pengaman.

Pada 5 Juli, ruam semakin menyebar dan berubah menjadi pustula, benjolan kecil di kulit, sehingga ia buru-buru memeriksakan diri di sebuah rumah sakit yang ada di Palermo.

Di sana lah, ia dinyatakan positif terpapar virus monkeypox dan mengidap cacar monyet.

Selain itu, pria tersebut juga menjalani pemeriksaan sejumlah penyakit menular seksual dan dia dinyatakan positif HIV-1.

Sebelumnya pada tahun lalu, ia juga sempat menjalani pemeriksaan HIV, tapi hasilnya negatif. Sehingga disimpulkan kalau penyakit tersebut baru diidapnya.

“Kasus ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan Covid-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana dalam kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik, dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar,” kata peneliti, dikutip dari Newsweek, Rabu (24/8/2022).

Pria tersebut sudah diizinkan kembali ke rumah pada 11 Juli dan setelahnya menjalani isolasi di rumahnya.

Baca Juga: 7 Hal yang Harus Diperhatikan Pasien Cacar Monyet saat Isolasi Mandiri

“Dokter harus mewaspadai kemungkinan koinfeksi SARS-CoV-2 dan virus monkeypox, terutama pada subjek dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke daerah wabah monkeypox (cacar monyet),” jelas peneliti.

“Kasus kami menekankan bahwa hubungan seksual bisa menjadi cara utama penularan. Oleh karena itu, skrining IMS lengkap direkomendasikan setelah diagnosis cacar monyet,” sambungnya.

Akan tetapi, karena ini merupakan satu-satunya kasus cacar monyet, Covid-19, dan HIV secara bersamaan, tidak ada cukup bukti untuk mendukung bahwa kombinasi penyakit ini bisa memperburuk kondisi pasien.

“Mengingat pandemi SARS-CoV-2 saat ini dan peningkatan kasus cacar monyet setiap hari, sistem perawatan kesehatan harus mewaspadai kemungkinan ini, mempromosikan tes diagnostik yang tepat pada subjek berisiko tinggi, yang penting untuk penahanan karena tidak ada pengobatan atau profilaksi yang tersedia secara luas,” tutup para peneliti. (*)

Baca Juga: Fatalitas Cacar Monyet Rendah, Ini Kondisi yang Sebabkan Kematian Menurut Menkes