Find Us On Social Media :

Kenali 3 Cara Penularan HIV/AIDS, Tak Hanya dari Hubungan Seksual Saja

Penularan virus HIV yang terjadi selain karena hubungan seksual.

GridHEALTH.id – Infeksi HIV/AIDS sering kali disebut sebagai penyakit yang disebabkan oleh aktivitas seksual yang tidak sehat.

Faktanya, memang penularan HIV/AIDS memang bisa terjadi karena kebiasaan tersebut. Namun, ada hal lain yang juga menjadi pemicunya.

Kasus HIV/AIDS memang masih cukup tinggi di Indonesia. Di kota Bandung, Jawa Barat, baru-baru dikabarkan terjadi peningkatan angka orang yang terinfeksi.

Berdasarkan laporan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung, per Desember 2021 lalu tercatat ada 414 mahasiswa yang dinyatakan positif HIV/AIDS.

“Paling banyak itu usia 20-29 tahun, presentasenya 44,84 persen, usia produktif banget,” kata Ketua Seketrariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi, dikutip dari GridHEALTH.id, Rabu (24/8/2022).

Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) pun juga tertular penyakit ini dari suaminya yang diduga melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan perempuan lain.

HIV/AIDS

HIV/AIDS memang bukan penyakit baru dan banyak orang yang sudah familiar tentang masalah kesehatan ini. HIV merupakan penaykit infeksi yang disebabkan oleh virus human immunodeficiency.

Dilansir dari laman hiv.gov, sel-sel sehat dalam tubuh yang bertugas melawan infeksi, diserang oleh virus HIV hingga mereka jadi rentan terserang penyakit lain.

Nah, apabila HIV tidak ditangani sejak awal, maka kondisinya akan mengarah pada AIDS atau acquired immunodeficiency syndrome.

Jika sudah sampai AIDS, itu artinya infeksi HIV sudah mencapai tahap akhir, di mana sistem kekebalan tubuh telah rusak parah karena virus.

Baca Juga: 414 Mahasiswa dan 664 Ibu Rumah Tangga di Kota Bandung Terinfeksi HIV AIDS, Awalnya Mirip Flu

Cara penularan HIV/AIDS

Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang yang sehat bersentuhan dengan cairan tubuh yang mengandung virus dari orang yang terinfeksi.

Penularan HIV/AIDS memang umumnya terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman, terutama yang dilakukan melalui vagina atau anal.

Namun selain itu, penyakit infeksi ini juga bisa menular melalui hal lain seperti berikut ini.

1. Jarum suntik

Dilansir dari Kids Health, HIV/AIDS dapat menular melalui jarum suntik yang dipakai bersama-sama. Misalnya saja ketika seseroang membuat tato.

Penggunaan jarum suntik bergantian atau tidak diganti, membuat cairan tubuh dari orang yang positif menempel. Sehingga saat digunakan kembali, virus akan dengan mudah masuk.

2. Transfusi darah

Melansir laman Disperkimta Kabupaten Buleleng, penularan HIV/AIDS juga bisa terjadi melalui transfusi darah.

Hal ini disebabkan karena darah yang didonorkan kemungkinan besar sudah tercemar oleh virus penyebab HIV atau pendonor merupakan seorang ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). Risiko ini terbilang kecil, karena sebelum donor darah akan diperiksa kesehatannya terlebih dulu.

3. Air susu ibu (ASI)

Ibu yang positif HIV, berisiko menularkan penyakitkan kepada anak saat mengandung atau menyusui. Tapi, ibu bisa mencegah penularan dengan rutin meminum obat ARV selama kehamilan dan menyusui.

Itulah tiga cara penularan HIV/AIDS yang tidak hanya terjadi saat seseorang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman saja. (*)

Baca Juga: Pria Italia Didiagnosis Positif HIV, Cacar Monyet, dan Covid-19 Bersamaan, Keluhkan Hal Ini