Find Us On Social Media :

Batuk 100 Hari Susah Sembuh dan Sangat Menular Risiko Kematian pada Bayi, Ini Penyebabnya!

Batuk 100 hari bisa menginfeksi semua orang, inilah penyebab sulitnya batuk 100 hari sembuh dan sangat menular.

GridHEALTH.id - Batuk 100 hari atau batuk rejan menjadi salah satu infeksi pernapasan yang sangat menular.

Dari waktunya, batuk 100 hari memang jauh lebih lama dari batuk pilek biasanya.

Ternyata inilah penyebab yang membedakan batuk 100 hari dengan batuk pilek biasanya.

Dalam medis, batuk 100 hari ini selain disebut batuk rejan, juga disebut pertusis.

Batuk 100 hari ditandai dengan batuk keras yang tidak terkendali dan sering membuat kesulitan bernapas bagi penderita.

Disebut dengan batuk rejan, karena biasanya setelah penderita mengeluarkan batuknya akan membutuhkan tarik napas dalam-dalam, hingga menghasilkan suara "rejan".

Penyakit batuk 100 hari ini bisa menginfeksi siapa saja dan disegala usia, namun bisa menjadi bahaya hingga mematikan, jika terjadi pada bayi kurang dari satu tahun.

Gejala pertama akan muncul tujuh sampai sepuluh hari setelah terinfeksi, dimulai dari demam ringan, batuk pilek, dan bertahap berkembang menjadi batuk dengan suara rejan, yang disebut batuk 100 hari.

Sangat Menular

WHO menyebutkan batuk 100 hari sangat menular dengan data pada 2018, menunjukkan ada 151 ribu di seluruh dunia yang mengalaminya.

Hal ini dikarenakan penularannya sudah bisa dimulai bahkan sebelum ada gejala yang muncul, dan penderita tidak menyadari telah terinfeksi bakteri batuk 100 hari.

Baca Juga: Bukan Antibiotik, Ternyata Inilah Obat Efektif Untuk Batuk Pilek

Penyakit ini hanya ditemukan pada manusia, karena penularannya pun hanya dari orang ke orang.

Fase paling menularkan dari batuk 100 hari ini adalah pada tiga minggu setelah batuk dimulai.

Penularannya dimulai dari batuk, bersin, kontak dekat untuk waktu yang lama, berbagi ruang pernapasan.

Susah Sembuh

Bagi anak-anak yang tertular infeksi batuk 100 hari ini bisa mengalami batuk selama satu dua bulan.

Sedangkan pada orang dewasa, umumnya batuk 100 hari berlangsung selama tiga hingga enam minggu.

Oleh karena itu disebut dengan istilah batuk 100 hari, sesuai dengan durasi umum penyakit ini.

Bahkan pada anak yang lebih kecil, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya komplikasi parah, mulai dari kesulitan mendapatkan oksigen hingga berakibat pada kerusakan otak, pendarahan otak, radang paru-paru, kejang, apnea.

Pada orang dewasa dan remaja, komplikasi dari batuk 100 hari umumnya adalah pneumonia.

Penyebab Batuk 100 Hari

Infeksi pernapasan untuk batuk 100 hari ini tergolong dalam infeksi pernapasan yang disebabkan oleh bakteri.

Baca Juga: Banyak yang Salah Kaprah, Batuk Pilek Tidak Selalu Membutuhkan Obat, Cukup Siapkan 3 Hal Ini

Bakteri yang menginfeksi saluran pernapasan ini, khususnya adalah bakteri bordetella pertussis.

Pengobatan Batuk 100 Hari

Berbeda dengan batuk pilek biasanya yang tidak memerlukan obat karena berasal dari virus yang umumnya masih bisa dilawan oleh tubuh, batuk 100 hari membutuhkan obat.

Obat yang dibutuhkan dalam pengobatan batuk 100 hari adalah antibiotik, karena penyebabnya adalah bakteri.

Antibiotik ini akan membantu mengendalikan gejala dan mencegah penyebarann ke orang lain.

Cara efektif mencegah batuk 100 hari adalah dengan vaksinasi, vaksin DTaP untuk bayi dan anak-anak, lalu vaksin Tdap untuk praremaja, remaja, dan dewasa.

Ibu hamil bahkan sangat penting untuk mendapatkan vaksin Tdap sehingga membantu mencegah penularan kepada janin dan bayi.

Vaksinasi akan membantu meringankan gejala saat seseorang terinfeksi batuk 100 hari dan bukan berarti tidak bisa menyebarkannya kepada orang lain.

Inilah hal yang perlu dikenali dari batuk 100 hari, salah satu penyakit infeksi bakteri yang sangat menular dan susah sembuh.

Bayi dan anak menjadi salah satu kelompok rentan untuk terinfeksi, maka lindungi dengan memberikan vaksin pada mereka dan orang di sekitarnya.

Jangan ragu untuk mendatangi dokter saat merasa gejala semakin parah, khususnya pada bayi dan anak.(*)

Baca Juga: Batuk Berdahak Sekaligus Hidung Meler, Bisa Jadi Bukan Bapil Biasa Lagi tapi Tanda Penyakit Serius Ini