Akan tetapi, masyarakat diminta untuk tetap taat menjalankan prokes ditambah dengan PHBS, sebagai kunci menghadapi semua ancaman ke depannya.
"Sekarang kami dari IDI ingin mengingatkan kembali bahwa kita sebetulnya punya program yang sangat bagus, (program) ini sudah bertahun-tahun digaungkan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan, tetapi memang implementasi di lapangan juga sangat rendah, yaitu PHBS," kata Dr dr Erlina Burhan, SpP(K) mengingatkan pentingnya penerapan PHBS.
Dengan demikian, kondisi Indonesia tetap bisa stabil dan tidak mengalami pengaruh yang signifikan.
Oleh karena itu, diharapkan setiap orang memiliki kesadaran pribadi yang sampai ke keluarga menjadi kebiasaan baru yang baik.
Penerapan PHBS ini menjadi penting karena sudah terbukti dapat melawan kasus-kasus dari variant of concern.
Berdasarkan pemaparan Dr dr Erlina Burhan, SpP(K) dalam Konferensi Pers Update Kasus Covid dan Cacar Monyet dari PB IDI disebutkan bahwa PHBS memiliki beberapa tatanan, dimulai dari sekolah, rumah tangga, tempat kerja, dan masyarakat.
Tujuan dari PHBS ini adalah untuk mengendalikan dan mencegah dari penularan penyakit, ditambah ternyata efektif.
Selain itu dengan penerapan PHBS maka diharapkan masyarakat bisa hidup lebih sehat, terhindar dari penyakit, tidak mudah menular.
Sehingga juga sampai mencegah penularan atau penyebaran penyakit di tatanan tersebut.
Bahkan untuk prokes yang mencakup menjaga jarak, mencuci tangan, selain memakai masker, sudah masuk dalam program PHBS dari pemerintah sejak dahulu.
Dengan disiplin menerapkan PHBS dan prokes, masyarakat dinilai akan sanggup hidup berdampingan dengan segala kemungkinan munculnya ancaman baru, tidak hanya pada Covid-19 tetapi juga penyakit menular lainnya.(*)
Baca Juga: Ganti Bersalaman dengan Gestur Namaste Untuk Hindari Cacar Monyet