GridHEALTH.id - Dunia belum juga diberi kesempatan untuk kembali ke keadaan normal. Terbukti varian Omicron masih saja bermunculan. Terakhir adalah BA.4 dan BA.5.
Munculnya subvarian omicron BA.4 dan BA.5 membuat berbagai negara di dunia mengalami kenaikan kasus,meski disebut-sebut tingkat kenaikan kasus, hospitalisasi, dan angka kematian yang jauh lebih rendah dari varian Omicron awal.
Tetapi situasi yang kembali disaksikan dunia dengan kasus dan fakta yang beredar di mana-mana. Bahkan dikhawatirkan akan menimbulkan gelombang baru.
Varian baru, yang diberi nama Omicron BA.4 dan BA.5 oleh WHO, diyakini bermutasi lebih cepat dan menular. Tapi apakah lebih berbahaya dari varian Delta yang sampai saat ini disebut varian paling berbahaya yang mendominasi hampir di setiap negara?
Menurut pakar kesehatandi WHO, varietas BA.4 dan BA.5 memiliki lebih banyak mutasi daripada yang diperkirakan para ilmuwan, terutama setelah gelombang ketiga yang sangat parah dipicu oleh varian Delta.
Banyak dari perubahan adalah penghindaran kekebalan dan masalah penularan sejak B.1 memiliki sejumlah besar mutasi pada protein lonjakannya, yang penting untuk masuknya virus ke dalam sel manusia.
Varian B.1 memiliki total 50 mutasi, dengan lebih dari 30 di antaranya memengaruhi protein lonjakan, yang menjadi target sebagian besar vaksin Covid saat ini.
Dianggap paling 'memprihatinkan' daripada semua varian termasuk Delta, Omicron disebut lebih mengkhawatirkan karena peningkatan transmisibilitas. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, infeksi terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2020.
"Saat ini tidak ada gejala yang tidak biasa yang dilaporkan setelah infeksi dengan varian BA.4 dan BA.5 ," kata Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD/National Institute for Communicable Diseases) Afrika Selatan.
Baca Juga: Healthy Move, Begini Cara Mencegah Heat Stroke Selama Berolahraga
Beberapa orang yang terinfeksi virus corona bentuk Omicron, seperti mereka yang terinfeksi varian menular lainnya seperti Delta, tidak menunjukkan gejala, menurut NICD.
Source | : | Center for Disease Control and Prevention,Emedicine Health,Infection Control Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar