Tapi, lama kelamaan benjolan yang awalnya ke cil di payudaranya, diakui Nelly semakin hari semakin teras asakit dan membesar.
Nah, saat itu Nelly mulai was-was, dan pergi ke Puskesman untuk memeriksakan kondisinya tersebut, setelah 6-7 bulan sejak pertama kali dirinya menemukan ada benjolan di payudara kala berlibur di Puncak.
Dari puskesmas, Nelly dirujuk ke RSUD Kembangan.
Di sana, ia dites biopsi atau tes kanker. Sat ini dirinya sudah mulai curiga dan takut jika disebut mengalami kanker payudara.Ia lalu mendapatkan rujukan lagi di RS Tarakan. Nah, dari sini Nelly baru tahu dirinya menderita kanker payudara.
Baca Juga: Konsumsi 10 Makanan Lezat yang Jadi Penguat Kesehatan Jantung
Tapi Di RS Tarakan ini, Nelly menjadi bingung. Pasalnya dirinya mendapatkan penjelasan yang berbeda dari dua dokter."Satu dokter bilangnya kanker saya ganas, tapi satu lagi bilang jinak. Penjelasan dua dokter itu enggak sama," ceritanya Nelly yang kini hanya bisa terbaring lemah di rumahnya.Karena ada dua penjelasan yang berbeda, Nelly meyakini kanker yang dideritanya jinak sehingga ia lebih memilih pengobatan tradisional.
Saat itu saya tetap berkativitas seperti biasa, dan bekerja sesuai profesiny, menyapu jalan di wilayah kerjanya."Sejak dari RS Tarakan saya enggak pernah kontrol lagi. Setiap hari minum rebusan daun sirsak saja. Enggak pernah merasa sakit lagi," katanya.
Baca Juga: Simak Perbedaan Panu, Kudis dan Kurap Serta Cara Mengobatinya
Tapi setelah berapa lama, Januari 2022, Nelly merasa benjolan di payudaranya mulai terasa nyeri lagi.Bahkan, ia sempat sempoyongan saat apel bersama rekan-rekan PPSU di malam tahun baru."Saya sempat ngedrop. Akhirnya dirawat lagi di RS Pelni," katanya.
Di RS Pelni dirinya sudah harus menjalankan kemoterapi.
Jadi selama 8 kali kemoterapi, Nelly harus menahan sakit yang sangat belum lagi, helai demi helai rambut Nelly pun rontok hingga plontos.
Baca Juga: Cara Mudah Mengobati Kutil di Telapak Kaki Tanpa Harus Operasi!