Find Us On Social Media :

Petugas PPSU Kembangan Jakarta Menguatkan Diri Menahan Sakit Karena Kanker Payudara

Nelly (43) petugas PPSU di Jakarta yang mengalami kanker payudara.

GridHEALTH.id - Nelly (43) adalah ibu dari 3 anak yang profesinya sebagai petugas PPSU di Kembangan, Jakarta.

Jado setiap hari dirinya melakukan profesinya menyapu dan membersihkan jalanan yang ada di wilayah kerjanya.

Singkat cerita, pada 2019 lalu dirinya bertamasya bersama rekan-rekan satu profesinya ke Puncak Jawa Barat.

Nah, disinilah awal mula malapetaka dirinya ketahui.

Saat sedang berlibur di Pucak itu dirinya mulai menemukan adanya kejanggalan di payudaranya.

Baca Juga: Lamanya Efek Samping Vaksi Booster yang Harus Kita Ketahui, Normalnya 1-2 Hari

Nelly menemukan benjolan di payudaranya saat sedang mandi.

"Pas lagi mandi kok saya raba ada beginian (benjolan). Tapi saya bawa ceria aja namanya juga lagi jalan-jalan ke puncak," papar Nelly ditempat tinggalnya di RT 004 RW 001, Kembangan Selatan, Jakarta Barat pada Minggu (4/8/2022).

Saat itu, walau curiga, kepada kepada tim peliput dari TribunJakarta.com di kediamannya, Nelly masih bisa mengabaikannya.

Karenanya dirinya tetap menimmati liburan.

Malah setelah liburan pun dirinya tetap beraktivitas seperti biasa, bekerja, menyapu jalan setiap pagi, dan lainnya.

Baca Juga: Sering Alami Nyeri Saat Haid, Apakah Normal? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya Dengan Benar

Tapi, lama kelamaan benjolan yang awalnya ke cil di payudaranya, diakui Nelly semakin hari semakin teras asakit dan membesar.

Nah, saat itu Nelly mulai was-was, dan pergi ke Puskesman untuk memeriksakan kondisinya tersebut, setelah 6-7 bulan sejak pertama kali dirinya menemukan ada benjolan di payudara kala berlibur di Puncak.

Dari puskesmas, Nelly dirujuk ke RSUD Kembangan.

Di sana, ia dites biopsi atau tes kanker. Sat ini dirinya sudah mulai curiga dan takut jika disebut mengalami kanker payudara.Ia lalu mendapatkan rujukan lagi di RS Tarakan. Nah, dari sini Nelly baru tahu dirinya menderita kanker payudara.

Baca Juga: Konsumsi 10 Makanan Lezat yang Jadi Penguat Kesehatan Jantung

Tapi Di RS Tarakan ini, Nelly menjadi bingung. Pasalnya dirinya mendapatkan penjelasan yang berbeda dari dua dokter."Satu dokter bilangnya kanker saya ganas, tapi satu lagi bilang jinak. Penjelasan dua dokter itu enggak sama," ceritanya Nelly yang kini hanya bisa terbaring lemah di rumahnya.Karena ada dua penjelasan yang berbeda, Nelly meyakini kanker yang dideritanya jinak sehingga ia lebih memilih pengobatan tradisional.

Saat itu saya tetap berkativitas seperti biasa, dan bekerja sesuai profesiny, menyapu jalan di wilayah kerjanya."Sejak dari RS Tarakan saya enggak pernah kontrol lagi. Setiap hari minum rebusan daun sirsak saja. Enggak pernah merasa sakit lagi," katanya.

Baca Juga: Simak Perbedaan Panu, Kudis dan Kurap Serta Cara Mengobatinya

Tapi setelah berapa lama, Januari 2022, Nelly merasa benjolan di payudaranya mulai terasa nyeri lagi.Bahkan, ia sempat sempoyongan saat  apel bersama rekan-rekan PPSU di malam tahun baru."Saya sempat ngedrop. Akhirnya dirawat lagi di RS Pelni," katanya.

Di RS Pelni dirinya sudah harus menjalankan kemoterapi.

Jadi selama 8 kali kemoterapi, Nelly harus menahan sakit yang sangat belum lagi, helai demi helai rambut Nelly pun rontok hingga plontos.

Baca Juga: Cara Mudah Mengobati Kutil di Telapak Kaki Tanpa Harus Operasi!

Mual hingga nafsu makan hilang.Sampai akhirnya, Nelly memutuskan tak lagi bekerja menyapu jalanan sembari menahan rasa sakit.Ia memilih fokus pengobatan di bulan Agustus ini."Saya izin berobat karena sudah lemas. Pak Lurah ngertiin dan terus dukung saya buat sembuh," pungkasnya.

Kini Nelly (43) sang petugas PPSU wanita di Jakarta, tengah berjuang hidup melawan kanker payudara.

Baca Juga: Pekan Peduli Hepatitis B, Kenali Cara Penularan dan Gejala Awalnya

Nelly saat ini terlihat terkulai lemah di atas kasur.Pandangan matanya kadang menerawang jauh.Sudah dua minggu ini, ia lebih banyak rebahan karena menderita penyakit yang dikenal ganas itu.Apa ayang dialami Nelly harus menjadi perhatian semua wanita.

Ketahuilah, data dari WHO menyebutkan ada 2,3 juta wanita yang terdiagnosis kanker payudara, di mana 685.000 terjadi kematian secara global pada tahun 2020.

Dengan jumlah kasus ini, ditambah fakta ada 7,8 juta wanita yang hidup di bawah diagnosis kanker payudara hingga akhir tahun 2020, menjadikan kanker payudara sebagai kanker paling umum terjadi di dunia dalam 5 tahun terakhir.

Jika dilihat lebih jauh, ternyata inilah beberapa faktor yang mempengaruhi dan menjadi penyebab kanker payudara kerap menyerang wanita.

Setidaknya terdapat dua faktor utama yang menjadi penyebab wanita kerap terkena kanker payudara, yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang masih bisa diubah sebagai langkah pencegahan.

Kanker payudara terdiri dari berbagai macam jenis tahapan dan tingkatan, mulai dari stadium nol hingga stadium 4.

Salah satunya penyebab mendasar yang menjadikan kanker payudara kerap menyerang wanita adalah adanya perbedaan susunan anatomi tubuh wanita dan pria, inilah yang menjadi faktor yang tidak dapat diubah oleh wanita.

Beberapa faktor lainnya yang tidak dapat diubah wanita untuk menghindari terjadinya kanker payudara adalah: Klik di SINI.(*)

Baca Juga: Pekan Peduli Hepatitis B, Kenali Cara Penularan dan Gejala Awalnya

 

Sebagian artikel ini, telah publish di TribunJakarta.com, dengan judul; Kisah Nelly Petugas PPSU Kembangan, Penyintas Kanker Payudara: Awalnya Ada Benjolan Sebesar Bakso