Find Us On Social Media :

Pijat Prostat, Adakah Manfaatnya Bagi Pengidap Kanker Prostat?

Pijat prostat dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan pasangan.

GridHEALTH.idKanker prostat adalah jenis kanker nomor dua yang paling banyak dialami oleh pria.

Sementara di Indonesia, kanker prostat berada di posisi nomor lima kanker yang paling umum dialami pria.

Dikutip dari laman fk.ui.ac.id (24/11/2021), data dari International Agency for Research on Cancer, mencatat terdapat 13.563 kasus kanker prostat baru pada 2020.

Kemungkinan seorang pria mengidap kanker prostat semakin tinggi, saat usianya bertambah. Hampir 60% dari total kasus kanker ini, diagnosis dilakukan pada pria berusia di atas 65 tahun.

Kanker prostat adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali di kelenjar prostat. Dibagi ke dalam beberapa kategori yakni adenocarcinomas, sel carcinomas kecil, tumor neuroendocrine, sel transisi carcinomas, dan sarcomas.

Rata-rata, pria yang mengidap kanker prostat mengalami jenis adenocarcinomas.

Manfaat pijat prostat

Di antara para pria, terdapat metode pengobatan bernama pijat prostat, untuk mengatasi masalah kesehatan pada organ tubuh tersebut.

Namun, apakah pijat prostat bermanfaat juga untuk dijadikan sebagai pengobatan kanker prostat?

Melansir ro.co, Selasa (6/9/2022), pijat prostat adalah teknik yang digunakan untuk meringankan gejala prostat yang membesar atau meradang.

Pijatan dilakukan dengan cara memasukkan jari ke dalam rektum untuk merangsang kelenjar prostat, yang ada di antara kandung kemih dan penis.

Baca Juga: 5 Ciri-ciri Kanker Prostat yang Perlu Diwaspadai, Nyeri Saat Ejakulasi

Memijat prostat dapat mendorong saluran prostat untuk mengosongkan cairan mani, yang disebut mempunyai manfaat kesehatan.

Ejakulasi yang dilakukan secara teratur, dipercaya dapat memberikan dampak yang positif bagi pria, seperti penurunan risiko penyakit jantung dan kanker prostat.

Pijat prostat inilah, menjadi salah satu cara agar bisa ejakulasi secara teratur. Trik ini bisa dilakukan secara mandiri atau dibantu oleh pasangan.

Studi jangka panjang yang dilakukan oleh Harvard Medical School, menemukan pria yang ejakulasi sebanyak 21 kali atau lebih dalam sebulan, mempunyai risiko lebih rendah terkena kanker prostat.

Sementara itu, bagi pria yang jarang ejakulasi atau hanya melakukannya 4-7 kali sebulan, mempunyai risiko tinggi mengidap kanker prostat.

Risiko pijat prostat

Meksipun pijat prostat dipercayai dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat, tapi trik ini juga dapat menimbulkan efek negatif yang perlu juga diketahui.

Melansir Verywell Health, karena jaringan yang melapisi prostat dan rektum sangat halus, ketika dipijat rentan robek dan lecet.

Pijat prostat yang dilakukan terlalu agresif juga berisiko menyebabkan pendarahan di dubur, sehingga ada kemungkinan terjadi infeksi atau ambeien.

Belum lagi, pijat prostat yang dilakukan secara manual, bisa menyebabkan infeksi bakteri yang meningkatkan peradangan.

Oleh karena itu, untuk mengobati kanker prostat sebaiknya lakukan kemoterapi, radio terapi, atau terapi hormon yang dikonsultasikan dulu dengan dokter. Mencegah pun juga lebih baik dengan mengubah gaya hidup sehat.(*)

Baca Juga: Prostate Cancer Awareness Month , Tidak Perlu ke Luar Negeri, Operasi Kanker Prostat dengan Robot Bisa Dilakukan di Indonesia