GridHEALTH. id - Ratu Elizabeth II meninggal dengan tenang pada Kamis sore (09/09/2022) di tanah miliknya di Skotlandia, tempat dia menghabiskan sebagian besar musim panas.
Sang Ratu naik takhta pada tahun 1952 yang menjadikannya pemimpin kerajaan terlama di Inggris, yakni selama 70 tahun.
Putranya, Raja Charles III, mengatakan kematian ibu tercintanya adalah saat kesedihan yang luar biasa bagi dia dan keluarganya dan bahwa kehilangannya akan sangat terasa di seluruh dunia.
"Kami sangat berduka atas meninggalnya seorang penguasa yang disayangi dan seorang ibu yang sangat dicintai.
Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, alam dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia," kata King Charles.
Para bangsawan senior berkumpul di Balmoral setelah para dokter Ratu mengkhawatirkan kesehatannya pada hari sebelumnya.
Semua anak Ratu pergi ke Balmoral, dekat Aberdeen, setelah dokter menempatkan Ratu di bawah pengawasan medis.
Cucunya dan sekarang pewaris takhta, Pangeran William, dan saudaranya, Pangeran Harry, juga berkumpul di sana.
Semasa hidupnya, Ratu Elizabeth dikabarkan tak pernah punya penyakit serius. Bahkan untuk orang seusianya, kondisi fisik Ratu Elizabeth terbilang prima. Hingga usia 80 tahun, dia dikabarkan masih aktif berkuda.
Bahkan tahun 2022 pada bulan Januari, setelah dikabarkan Covid-19 mereda di Inggris, Ratu Elizabeth kembali menyetir mobil kesayangannya sendiri, Range Rover meski hanya seputaran Balmoral, kastil kesayangannya.
Ratu juga dikabarkan sukses melewati masa-masa krisis terkena Covid-19 pada Februari 2022, meski sudah menerima dosis lengkap vaksin Covid-19. Namun ia tetap mengampanyekan perlunya vaksin lengkap untuk lansia.
Ratu memiliki riwayat masalah kesehatan pada tulang
Baca Juga: Cara Menghilangkan Kutil di Leher Saat Hamil, Perlu Diperhatikan Baik-baik!
Tetapi Ratu Elizabeth II mengalami sakit punggung selama bertahun-tahun dan menjalani operasi lutut pada 2000-an, lapor Time.Ratu juga dirawat di rumah sakit untuk menginap semalam pada Oktober tahun lalu untuk apa yang disebut Istana Buckingham sebagai penyelidikan awal adanya masalah pada mobilitas.Sejak Ratu mengalami masalah mobilitas, ia selalu menggunakan tongkat mendiang suaminya sejak Oktober 2021.
Pada 17 Februari, Ratu terlihat membawa tongkat saat dia memberi tahu para tamu di Kastil Windsor bahwa dia tidak bisa bergerak selama acara resmi.Menurut layanan berita, reporter BBC Daniella Ralph mengatakan kepada program BBC Today, “Ada beberapa faktor yang memberatkan di sini. Pertama, dia berusia 96 tahun, dan itu segera menempatkannya dalam kategori rentan.”“Juga, ketika Anda melihat ratu sekarang, dia jauh lebih kurus dan lebih lemah daripada setahun yang lalu, dan tentu saja, dia sekarang harus dipantau dengan hati-hati,” lanjutnya.
Baca Juga: Kaya Akan Manfaat, Konsumsi Belimbing Wuluh Untuk Atasi Hipertensi!
Baca Juga: 5 Titik Pijat Tekanan Agar Cepat Tidur, Lakukan Secara Rutin
Menyusul penampilannya pada hari Selasa (06/09/2022) ketika dia menunjuk Liz Truss sebagai perdana menteri Inggris yang baru, kekhawatiran rakyat Inggris terhadap ratunya semakin menjadi-jadi, lapor Today.Ini karena dia tidak bisa pergi ke London untuk upacara, yang merupakan terobosan dari tradisi, dan foto-foto acara menunjukkan dia menggunakan tongkatnya di dalam ruangan, dan tangannya jelas berwarna ungu.Koresponden medis NBC News Dr. Natalie Azar dan Dr. John Torres berspekulasi bahwa perubahan warna ini mungkin akibat darahnya baru-baru ini diambil atau jarum infus ditempatkan di tangannya, yang keduanya dapat menyebabkan memar pada lansia.
Kondisi kesehatan yang menurun merupakan proses yang wajar pada proses penuaan, tetapi Ratu Elizabeth II terbilang tidak mempunyai penyakit serius, lapor Azar dan Torres. Selamat jalan Ratu Elizabeth II, may you rest in peace. (*)