Find Us On Social Media :

Meski Jarang Terjadi, Gejala Hipertensi Paru Bisa Membahayakan Jiwa, Jangan Disepelekan

Sesak napas, salah satu gejala hipertensi paru.

Baca Juga: Ngeri, Bahan Cairan dalam Rokok Elektrik Ada yang Bisa Merontokkan Paru-paru

Baca Juga: Konsumsi Makanan Sehat, Pilihan Makanan Bagi Penyandang Jantung Bengkak

Bagaimana Hipertensi Paru Didiagnosis? Pengujian untuk hipertensi pulmonal meliputi

- Anamnesis lengkap dan pemeriksaan fisik.

- Elektrokardiogram (EKG) dapat menunjukkan ketegangan di sisi kanan jantung

- Tes Darah untuk mengevaluasi apakah Anda memiliki segala bentuk penyakit pembuluh darah kolagen

- CT Angiogram dada untuk menilai penyakit paru-paru dan mendeteksi pembekuan darah di sirkulasi paru-paru

- Tes fungsi paru untuk mengukur kapasitas paru-paru (berapa banyak udara yang dihirup dan dihembuskan oleh paru-paru). Kapasitas paru-paru yang buruk mencerminkan tingkat kerusakan atau kemunduran paru-paru.

- Tes latihan yang disebut jalan enam menit.  kita diminta untuk berjalan di permukaan yang datar secepat mungkin selama enam menit untuk mengevaluasi seberapa banyak olahraga yang dapat lakukan sebelum mengalami gejala.

- Ekokardiogram dan kateterisasi jantung. Ekokardiogram dapat menunjukkan fungsi pompa jantung dan kualitas aliran darah melalui katup jantung. Meskipun ini adalah tes yang baik, itu bukan tes yang paling akurat atau dapat diandalkan untuk diagnosis hipertensi pulmonal.

Satu-satunya cara yang tepat untuk mendiagnosis hipertensi pulmonal adalah dengan kateterisasi jantung. Kateterisasi jantung mengungkapkan informasi penting termasuk:

1. Seberapa baik jantung bekerja (dikenal sebagai curah jantung)