Find Us On Social Media :

Vaksin PCV Kini Gratis, Sebelumnya Harus Bayar 900 Ribu, Cegah Stunting

Vaksin PCV kini gratis, bisa cegah stunting.

GridHEALTH.id - Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) merupakan salah satu jenis imunisasi yang diberikan kepada anak, mulai dari bayi, untuk mencegah terkena pneumonia atau radang paru-paru.

Jenis imunisasi ini sebenarnya sudah ada sebelumnya, namun belum masuk ke dalam program Pemerintah.Secara global, Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah merekomendasikan vaksin pneumokokus pada bayi dan anak balita.

Di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merekomendasikan pemberian imunisasi PCV untuk melindungi bayi, balita, dari penyakit pneumonia yang disebabkan bakteri pneumokokus. Imunisasi PCV lengkap diberikan secara berkala pada bayi di usia 2, 4, 6, dan 12 – 15 bulan.

Baca Juga: Mengenal Titik Pijat Atasi Asam Lambung Pada Tangan dan Kaki

Dengan melakukan imunisasi secara lengkap, diharapkan dapat terhindar dari bahaya penyakit pneumonia ini.Vaksin PCV Program Pemerintah

Kini Pemerintah meresmikan program layanan imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) secara gratis kepada bayi usia 2 bulan di seluruh daerah di Indonesia, mulai  Senin (12/09/2022)."Imunisasi program yang dicanangkan Pak Menteri Kesehatan, secara nasional akan diberikan sebagai antigen baru, melengkapi yang sudah ada sebelumnya. Vaksin ini diberikan pada bayi usia 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Widyastuti, saat ditemui di Puskesmas Kembangan, Senin, dikutip dari Kompas.com (12/09/2022).Imunisasi untuk mencegah radang paru (pneumonia) ini diberikan sebanyak tiga kali pada masing-masing bayi.

Baca Juga: Kanker Payudara Juga Bisa Dialami Pria, Kenali 5 Gejala Khasnya

Pertama pada usia dua bulan, tiga bulan, dan 12 bulan."Tujuannya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia. Salah satu angka kesakitan dan kematian pada bayi itu disebabkan karena pneumonia," beber Widyastuti.Harapannya, lanjut Widyastuti, mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya menurunkan angka kesakitan pada bayi dan balita.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan, program imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV) bertujuan untuk menekan kasus Pneumonia sekaligus stunting di Indonesia.

"Pneumonia merupakan penyakit infeksi endemis serta penyebab utama kematian pada bayi dan balita di dunia," kata Budi Gunadi Sadikin melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Resmi per 12 September 2022, Imunisasi PCV Akan Diberikan Rutin Pada Seluruh Anak Indonesia, Ini Pentingnya!

Budi mengatakan Pneumonia adalah salah satu penyakit menular yang merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak di dunia.

Kasus kematian bayi di Indonesia akibat Pneumonia sekitar 14,5 persen dan 5 persen kematian dialami balita setiap tahunnya.

Menurut Budi pemberian vaksinasi PCV sangat penting karena telah terbukti mampu menurunkan Pneumonia secara drastis.

Karenanya Kementerian Kesehatan berkomitmen, untuk melindungi seluruh anak Indonesia dari ancaman pneumonia melalui pemberian imunisasi PCV yang dilaksanakan secara bertahap dimulai sejak 2017.

Tahun ini, seluruh anak Indonesia tanpa terkecuali akan mendapatkan manfaat perlindungan dari vaksin PCV.

Baca Juga: Tecovirimat Obat Cacar Monyet yang Dipesan Indonesia, Bagaiman Cara Kerjanya?

Asal tahu saja, menurut Widyastuti imunisasi PCV ini ini baru gratis diberlakukan saat ini.Lanjut dia, jika masyarakat melakukan vaksin PCV secara mandiri, setidaknya perlu merogoh biaya sekitar Rp 900.000."Dulu vaksin pneumonia, warga bayar sendiri. Yang dulunya belum ada program, kini sudah ada. Diberikan secara gratis di seluruh provinsi. Bisa didapatkan di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit, dna lainnya. Dalam rangka, perluasan akses, kita pun akan berkolaborasi dengan swasta juga," jelas Widyastuti.

Sudakah bayi dan balita kita divaksin PCV?(*)

Baca Juga: Padahal Penting, Nyatanya Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Tidak Lagi Terkontrol Sejak Pandemi Covid-19, Ini Alasannya