GridHEALTH.id - Kini, setelah sebelumnya banyak aktivitas sosial yang dibatasi bahkan ditutup, berangsur-angsur sudah mulai mendekati normal.
Hal ini dikarenakan setelah program vaksinasi dunia dijalankan di seluruh negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia.
program vaksinasi tersebut khusus untuk Covid-19, mulai dari pemberian dosis 1, 2, hingga booster 1, dan bahkan ada sudah sampai 2.
Tapi tahukah, selama 2 tahun ini, jumlah vaksinasi COVID-19 di tengah masyarakat terus meningkat dan kian merata, tetapi di lain pihak, mayoritas masyarakat menjadi lebih rentan terpapar virus flu biasa atau flu musiman.
Karenanya banyak ahli, peneliti, dan dokter berpesan, penularan COVID-19 dalam memperlihatkan tendensi yang melambat.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Pada Anak Meningkat, Ini Waktu Rentan Terjadi Penularan di Sekolah
Karenanya masyarakat perlahan-lahan kembali menjalankan kehidupan normal mereka.
Namun, jumlah warga yang mengidap penyakit flu biasa meningkat drastis belakangan ini.
Respiratory syncytial virus (RSV)
Ketahuilah, melansir National Library of Medicine (23/10/2021), Respiratory syncytial virus (RSV) menghasilkan epidemi musim dingin musiman dan menyumbang 60-80% dari rawat inap bronkiolitis, penyebab paling umum masuk ke rumah sakit untuk bayi di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Padahal, secara global tingkat infeksi RSV dan bronkiolitis sangat rendah sejak awal 2020.
Baca Juga: Ulah Bjorka? Bukan, Penyebab PeduliLindungi Tidak Bisa Diakses Karena Hal Ini