GridHEALTH.id -Sariawan adalah masalah kesehatan sejuta umat manusia.
Mulai balita hingga lansia, sepertinya pernah mengalami sariawan.
Begitu juga dengan masalah bibir kering dan pecah-pecah.
Selain mengganggu penampilan, kondisi ini juga membuat bibir terasa sakit, tidak nyaman, bahkan mungkin bisa berdarah.Menurut Hening Tuti Hendarti, drg., M.S., Sp.PM (K), dilansir dari .unair.ac.id (15/10/2018), kebanyakan orang mengira kalau bibir kering dan pecah-pecah hanya muncul saat musim panas atau musim kemarau, padahal kondisi ini bisa juga dialami kapan saja.Untuk menghindari bibir pecah-pecah yang umumnya diawali bibir kering, selalu memakai masker saat berada di luar ruangan agar terhindar dari paparan sinar matahari langsung, dan hilangkan kebiasaan menjilat bibir.“Apabila mengalami kondisi bibir kering dan pecah – pecah, sebaiknya segera melakukan konsultasi kepada dokter gigi spesialis Ilmu Penyakit Mulut yang lebih berkompetensi dalam mendiagnosis dan memberi perawatan,” jelas Hening.
Biasanya setelah bibir pecah-pecah, akan berlanjut ke sariawan di bibir.
Kondisi ini tentu sangat tidak mengenakan bagi yang mengalaminya.
Tidak hanya susah makan dan minum, bibir pecah-pecah pun membuat penderitanya sulit untuk berbicara.
Baca Juga: 4 Manfaat Seks bagi Kecantikan Wajah, Hilangkan Jerawat hingga Glowing
Jika dibiarkan sariawan di bibir, tak menutup kemungkinan bisa menyebar ke mukosa bibir yang lainnya.
Karenanya saat bibir pecah-pecah harus segera ditangani dengan tepat, terlebih sudah muncul sariawan di bibir.
Untuk mengatasi sariawan di bibir, mengutip artikel yang ditinjau oleh dr. Irma Lidia di lifepack.id, bisa dicoba cara sederhana berikut ini. Karena sejatinya sariawan bisa sembuh sendiri.
1. Mengompres Luka dengan Es BatuCara mengobati sariawan bibir yang pertama dengan mengompres luka menggunakan es batu.
Ini dimaksudkan untuk menghilangkan rasa nyeri sekaligus untuk membunuh kuman yang ada di dalamnya.
Lakukan hal ini minimal tiga kali sehari secara rutin. Pastikan mengompresnya menggunakan es batu bukan air panas. Karena air panas justru membuat bibir semakin kering. Yang artinya kuman justru semakin betah berlama-lama di dalamnya. Lakukan kompres dengan pelan-pelan dan lembut. Supaya luka tidak semakin membesar yang rasa nyerinya bisa bertambah.
Jika dirasa masih terasa nyeri saat tersentuh air es, boleh dihentikan untuk sementara waktu.
2. Hindari Makanan Pedas
Baca Juga: Efek Pandemi Covid-19, Anak Hadapi Ancaman Immunity Debt Sebagai Bentuk Utang Kekebalan
Jika kita suka makanan pedas lebih baik hentikan dulu saat mengalami sariawan di bibir. Makanan pedas justru membuat luka semakin terbuka karena mineral bibir habis.
Makanan yang dianjurkan, semisal soto ayam, bubur ayam, roti gandum halus dan semacamnya. Makanan ini tidak hanya bergizi tetapi juga tidak membuat sariawan menyebar.
Hal ini dimaksudkan supaya bibir leluasa melakukan penutupan luka secara alami.
3. Stop Menjilat BibirLudah yang dioleskan pada bibir tidak jarang juga membawa bakteri jahat di dalamnya.
Itu artinya jika lidah menjilat bibir yang sedang terluka, bakteri akan berpindah pada luka sariawan. Jika ini yang terjadi jangan harap sariawan bibir akan sembuh. Justru statusnya akan bertambah parah.
Bahkan luka akan menyebar ke mukosa atau jaringan lunak bibir yang lainnya.
4. Minum Obat Sariawan Bebas (OTC)Sariawan adalah penyakit yang bisa diobati dengan obat bebas. Namun jika ingin hasil yang maksimal silahkan pilih obat dosis atau resep dokter.
Karena dari segi waktu penyembuhan tentunya lebih cepat.
Baca Juga: Mengenal Prevnar 13 yang Digunakan di Indonesia untuk Program Vaksinasi PCV
Namun jika pasien memiliki keuangan yang tidak terlalu bersahabat bisa menggunakan obat bebas saja.
Silakan beli langsung di apotek atau di warung terdekat rumah. Ini biasanya bisa dijadikan obat untuk sariawan. Namun pastikan tetap obat bebas yang berkualitas. Jangan hanya berpedoman pada harga murah jika kualitasnya tidak baik.
Apalagi kalau obat yang memiliki efek samping membahayakan.Salah satu obat untuk sariawan adalah Candistin Drops - 21 ml - Obat sariawan 12ml (Rp 49.500). Baiknya digunakan atas petunjuk dokter.
Obat tersebut untuk mengobati sariawan di mulut akibat pertumbuhan jamur. Mengandung zat aktif Nystatin yaitu senyawa anti jamur yang bekerja dengan cara merusak sel jamur dan menghentikan pertumbuhan jamur Candida pada rongga mulut, tenggorokan, dan usus.
5. Konsultasi ke DokterUntuk mengobati sariawan pastikan harus diketahui penyebabnya dengan pasti termasuk jenis sariawannya.
Maka dari itu jika gejala tidak segera hilang alangkah baiknya konsultasi terlebih dahulu pada dokter.
Nantinya bisa diketahui dengan pasti jenis sariawan sekaligus resep obatnya. Ini juga untuk menghindari terjadinya mal obat atau kesalahan dalam penggunaan obat. Terutama obat sariawan yang berbahan kimia.
6. Mengoleskan Madu Pada Bibir
Baca Juga: Makanan Favorit Banyak Orang Ternyata Mampu Turunkan Hipertensi, Simak Selengkapnya!
Sariawan di bibir juga bisa disembuhkan dengan madu. Makanan berasa manis yang bisa dijadikan sebagai obat berbagai macam penyakit dan menyehatkan.
Caranya oleskan madu secukupnya pada bibir yang terluka. Madu memiliki kandungan zat yang bekerja sebagai antioksidan dan anti inflamasi.
Maka dari itu makanan ini bisa digunakan untuk mencegah peradangan dan pembengkakan yang kronis. Selain itu kandungan anti mikroba-nya juga berfungsi untuk membunuh kuman penyebab sariawan.
Jadi jika mengoleskan madu secara teratur, sariawan di bibir bisa sembuh dengan cepat.
7. Jangan Sentuh Bibir dengan TanganJika bibir diserang sariawan biasanya terasa panas dan gatal. Sehingga terkadang pasien akan menggaruknya untuk menghilangkan rasa gatal tersebut. Padahal itu justru sangat berbahaya. Jika sariawan digaruk iritasinya akan bertambah parah. Bahkan luka yang menyebar bisa menimbulkan sariawan baru di sekitar bibir.
Akibatnya sariawan tidak kunjung sembuh bahkan terjadi infeksi yang lebih berbahaya. Selain itu tangan adalah tempatnya bakteri. Jika keseringan menyentuh bibir bukan tidak mungkin bakterinya akan berpindah pada luka. Dampaknya adalah luka semakin parah bahkan memicu kanker bibir.(*)
Baca Juga: Fenomena Immunity Debt Setelah Program Vaksinasi Covid-19, Jangan Lengah