Jika hal ini terus-menerus dapat mendatangkan menyebabkan frustrasi, dendam, dan perasaan penolakan diantara pasangan.
Jika kita atau pasangan mengalami hasrat seksual rendah, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya, apakah ini disebabkan tingkat hormon yang rendah ataukondisi kesehatan lain seperti disfungsi ereksi, diabetes, atau tekanan darah tinggi.
Lainnya, kita harus menjaga berat badan yang sehat, menjaga asupan makanan, berhenti merokok dan konsumsi alkohol dapat membantu menikmati kehidupan seks yang sehat.
Deatilnya, berikut rincian manfaat seks bagi kesehatan:
* Kesehatan Jantung. Para peneliti di Queens University di Belfast menyebutkan bahwa pria yang bercinta sebanyak tiga kali atau lebih dalam seminggu dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Dari penelitian yang sama tersebut di ketahui pula bahwa rutin bercinta membuat peluang terkena stroke semakin kecil.
* Menurunkan Berat Badan. Melakukan hubungan seks selama 30 menit dapat membakar sekitar 200 kalori.
* Tidur. Tidur setelah berhubungan seks dapat menginduksi hormon endorfin, membuat tidur lebih nyenyak.
* Kekebalan Tubuh meningkat. Hubungan seks teratur adalah cara alami meningkatkan kekebalan tubuh. Dari penelitian di Wilkes University di Pennsylvania diketahui bahwa kekebalan tubuh akan meningkat sebanyak 30% dengan melakukan hubungan seks 2 atau 3 kali seminggu.
* Pee Kontrol. Hubungan seks teratur dapat menyehatkan uterus, kandung kemihNada-nada seks di otot-otot panggul yang mendukung uterus Anda, kandung kemih, dan usus, dapat dan usus.
* Mengurangi Rasa Sakit. Hormon endorfin adalah hormon bius alami yang di produksi tubuh. Melakukan hubungan seks secara teratur meningkatkan produksi hormon endorfin sehingga arthritis dan kram saat menstruasi dapat teratasi. Manfaat seks adalah membantu tubuh memproduksi hormon endorfin lebih banyak.
* Siklus Haid Teratur. Wanita yang teratur berhubungan seks minimal sekali seminggu akan memiliki siklus haid yang teratur, demikian hasil penilitian dari seorang ahli endokrin di universitas Columbia dan Stanford.
Baca Juga: Sariawan di Tenggorokan ada Risiko Kematian Karena Napas Tertutup