Sedangkan apabila mengonsumsi yogurt sebanyak 100 gram per hari, maka risiko diabetes tipe 2 akan berkurang sekitar 6%.
Secangkir susu total dan produk susu rendah lemak lainnya, masing-masing dikaitkan dengan berkurangnya risiko diabetes tipe 2 sebanyak 5% dan 3%.
Namun, dalam meta-analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa keju dan susu yang penuh lemak tidak akan memberikan efek penurunan risiko diabetes tipe 2.
Annalisa Giosue, Ph.D., dari Departemen Kedokteran Klinis institusi tersebut, juga menjelaskan beberapa manfaat lain rutin mengonsumsi susu dan produk olahannya.
Seperti yang diketahui, susu mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, sumber vitamin, dan komponen lainnya seperti kalsium hingga protein. Selain itu juga berpotensi menguntungkan metabolisme glukosa.
Misalnya saja, protein whey yang bisa ditemukan dalam susu mempunyai efek yang mampu mengontrol kenaikan gula darah setelah makan dan nafsu makan, serta berat badan.
“Efek perlindungan dalam kaitannya dengan penambahan berat badan dan obesitas, pendorong berkembanganya (risiko) diabetes tipe 2, juga telah dilaporkan untuk probiotik, yang dapat ditemukan dalam yogurt, produk susu lainnya yang konsumsinya dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2,” jelas Annalisa Giosue.
Mengutip laman diabetes.org.uk, pada 2014 juga terdapat sebuah studi yang mengaitkan antara kebiasaan makan yogurt dengan risiko diabetes tipe 2.
Di mana, orang-orang yang makan yogurt dalam jumlah besar, risiko terkena diabetes tipe 2 berkurang signifikan.
Namun perlu diingat, mengurangi risiko diabetes tipe 2 tidak hanya dengan mengandalkan susu dan produk olahannya saja. Tapi juga harus menjaga berat badan, rutin melakukan aktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan sehat. (*)
Baca Juga: Baik Bagi Penderita Diabetes, Bawang Bombai Efektif Turunkan Gula Darah