GridHEALTH.id - Tekanan darah tinggi, yang secara teknis disebut sebagai hipertensi bisa perlahan berkembang dan merusak tubuh selama bertahun-tahun.
Dan seiring waktu, jika tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan yang cukup parah, hal itu dapat meningkatkan risiko terkena stroke atau serangan jantung.
Ini adalah kondisi yang berbahaya, tetapi yang membuatnya lebih berbahaya adalah bahwa tekanan darah tinggi biasanya tidak muncul dengan banyak gejala, makanya sering disebut "pembunuh diam-diam" (silent killer).
Tetapi bukannya tidak ada tanda-tanda tekanan darah naik, sehingga kita terlambat mendiagnosis dan mengobati hipertensi.
Inilah yang perlu kita ketahui tentang tekanan darah tinggi dan bagaimana hal itu dapat terjadi pada mereka yang terkena dampaknya.
Apa itu Tekanan Darah?Secara umum, tekanan darah didefinisikan sebagai "kekuatan darah pada dinding pembuluh darah," Neha Vyas, MD, seorang dokter keluarga di Klinik Cleveland, mengatakan, mengukur tekanan darah kita oleh dokter adalah satu-satunya cara untuk benar-benar mengetahui apakah tekanan darah kita normal atau terlalu tinggi.Pembacaan tekanan darah itu, yang diukur dengan pengukur yang dipasang pada manset tekanan darah tiup yang melingkari lengankita dan mengencangkannya dengan lembut terdapat dalam dua angka berbeda.
- Tekanan darah sistolik (tekanan di dalam arteri saat jantung berdetak)
- Tekanan darah diastolik (tekanan di dalam arteri saat jantung Anda beristirahat).
Dokter memberi tahu kita tekanan darah dalam format ini. Tekanan darah sistolik di atas tekanan darah diastolik.
Misalnya, 120 di atas 80 (120/80) dianggap sebagai kisaran normal untuk tekanan darah, menurut American Heart Association (AHA).
Baca Juga: Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Cepat Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Penderita Hipertensi Wajib Cek Ini
Baca Juga: Gizi Buruk Nyatanya Masih Ada, Seorang Balita Meninggal Tak Jauh dari Jakarta