GridHEALTH.id - Bukan hanya diabetes, ternyata Sapri juga mengalami beberapa penyakit ini.
Pada 10 Mei 2021 silam, dunia hiburan Tanah Air dikejutkan dengan kepergian seorang komedian Sapri.
Kepergian Sapri Pantun terbilang sangat mengejutkan.
Pasalnya, mendiang Sapri Pantun sebelumnya menunjukkan kondisi tubuh yang sudah mulai membaik.
Bahkan, pada saat itu Sapri sudah bisa diajak berkomunikasi dengan keluarga.
Sebagai adik sekaligus manajer dari Sapri, Dolly sempat memberikan keterangan soal penyakit yang diderita sang kakak.
Dolly mengaku jika Sapri mengalami penyakit komplikasi.
Kata Dolly, penyakit diabetes tersebut sudah menggerogoti organ tubuh lain, sehingga memperburuk kondisi kesehatan sang komedian.
"Dokter bilang Bang Sapri ibaratnya kayak rayap, gula tinggi itu digerogotin. Kemarin dijelasin sama ahli jantung, Bang Sapri udah kena jantung, kena ginjal, kena paru, kena pembuluh darah di bagian kaki," kata Dolly.
Sapri Pantun sempat mengalami kritis saat penyakit gula itu mulai menjalar ke bagian jantungnya.
Tim dokter melakukan segala upaya untuk menyelamatkan Sapri Pantun, termasuk memasang alat bantu pernapasan atau ventilator.
Baca Juga: Waspadai Gula Darah Tinggi, Kemenkes Sudah Beri Peringatan ini
Akumulasi Gula Darah Tinggi
Sakit yang diderita mendiang Sapri ini patut dijadikan pelajaran.
Tanpa disadari, penyakit diabetes yang dideritanya ini justru ikut menjalar ke seluruh tubuh yang lain.
Seperti yang dimuat dalam laman primayahospital.com, diabetes terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi dalam jangka waktu tertentu.
Akibat tingginya kadar gula darah, pembuluh darah bisa menjadi rusak dan menyebabkan komplikasi penyakit jantung serius.
Akan lebih banyak gula yang menempel pada sel darah merah dan terakumulasi di dalam darah.
Akumulasi ini di kemudian hari bisa menyumbat dan merusak pembuluh yang membawa darah ke dan dari jantung.
Dampaknya, jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.
Pengidap diabetes juga lebih mungkin memiliki kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung:
- Tekanan darah tinggi: membuat dinding arteri tertekan dan akhirnya rusak.
- Terlalu banyak kolesterol jahat (LDL): bisa terbentuk plak dalam dinding arteri yang rusak.
- Trigliserida tinggi: memicu pengerasan arteri.
Baca Juga: Bahaya Diabetes dan Obesitas, Kemenkes Imbau Konsumsi Gula Berlebih
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung koroner merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia, bahkan juga di Indonesia.
Orang dewasa dengan diabetes, memiliki risiko 2 – 4 kali lipat lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung koroner dibandingkan yang tidak menderita diabetes.
Kadar gula darah yang tinggi dapat memicu kerusakan pada dinding pembuluh darah, termasuk pembuluh darah jantung.
Seseorang dengan diabetes, terutama diabetes tipe 2, cenderung memiliki faktor risiko lain yang berkontribusi terhadap meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular.(*)
Baca Juga: Simak Titik Pijat Akupresur untuk Penyandang Diabetes, Benarkah Bermanfaat?