Find Us On Social Media :

Waspada Penyakit Mata Pada Bayi Prematur, Mengalami Gejala Berikut

Penyakit mata pada bayi prematur mengancam si kecil kehilangan kemampuan melihat.

GridHEALTH.idBayi prematur atau lahir sebelum usia 37 minggu kehamilan, mempunyai risiko mengalami masalah kesehatan, salah satunya penyakit mata.

Seorang ibu melahirkan bayinya lebih awal dari usia kandungan dipicu oleh banyak faktor, seperti ada masalah pada jalan lahir, merokok, mengalami stres berat, hingga pengaruh kondisi medis tekanan darah tinggi atau diabetes.

Penyakit mata pada bayi prematur

Bayi prematur dibandingkan yang lainnya, rata-rata memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil. Beberapa bahkan harus menjalani perawatan dulu di NICU (ruang intensif bayi baru lahir).

Gangguan penglihatan yang kerap kali dialami oleh para bayi prematur adalah retinopathy of prematurity (ROP).

Apa yang menyebabkan penyakit mata pada bayi prematur? Menurut National Eye Institute, normalnya pada janin pembuluh darah retina terbentuk saat memasuki usia empat bulan dan selesai pada 9 bulan.

Namun, karena lahir pada usia kandungan yang belum cukup, maka pembentukan pembuluh darah di retina pun terjadi secara tidak sempurna.

Inilah yang menjadi penyebab penyakit mata. Pembuluh darah akan tumbuh pada arah yang salah, sehingga mengakibatkan retina tertarik ke belakang.

Gejala penyakit mata pada bayi prematur

Sebenarnya, tidak ada tanda-tanda pasti dari masalah mata yang dialami oleh bayi yang lahir lebih awal.

Namun, orangtua bisa memperhatikan mata anak apakah mengalami kondisi berikut, untuk memastikan si kecil mengidap retinopathy of prematurity atau tidak.

Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Mata yang Sering Dialami Anak, Juling Salah Satunya

1. Pandangan mata tidak bisa fokus atau melakukan gerakan yang tidak biasa

2. Jika orangtua menggerakan objek tertentu, pandangan mata tidak mengikuti

3. Pupilnya terlihat putih

4. Anak mengalami kesulitan untuk mengenali wajah

Penanganan ROP

Penyakit mata ini terbagi ke dalam lima tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga sangat parah. Pada tingkat 1 dan 2, bayi bisa sembuh tanpa perawatan apapun.

Sedangkan yang sudah di tingkat ke-3, beberapa memerlukan perawatan dan yang lainnya tidak.

Bila sudah memasuki tingkat 4 dan 5, bayi prematur membutuhkan perawatan yang tepat untuk mengatasi kondisinya. Karena ini sudah memasuki tahap yang serius dan terancam buta.

Melansir Kids Health, untuk mencegah terjadinya kebutaan penyakit mata pada bayi prematur membutuhkan penanganan seperti operasi.

Tindakan bedah ini dilakukan dengan tujuan untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal.

Perawatan akan difokuskan pada retina perifer (sisi retina) untuk mempertahankan bagian terpentingnya.

Setelah penyakit mata dioperasi, masih ada kemungkinan bayi mengalami masalah pada kemampuan melihatnya.

Oleh karena itu, setiap anak yang mengalami penyakit mata pada bayi prematur ini, harus menjalani pemeriskaan mata tahunan secara rutin hingga usia dewasa. (*)

Baca Juga: Dokter Mata Ingatkan Epidemi Global Miopia pada Anak Akibat Lama Terpapar Layar Gadget