2. Hidrogen Peroksida
Pada saat madu digunakan (seperti dioleskan pada luka) hidrogen peroksida dihasilkan saat madu mencair terkena cairan tubuh.
Sebagai hasilnya, hidrogen peroksida dilepaskan perlahan lahan dan menjadi antiseptik.
3. Pengobatan penderita diabetes
Madu dapat digunakan untuk terapi topikal sebagai dressing pada luka ulkus kaki, luka dekubitus, ulkus kaki diabetes, infeksi akibat trauma dan pasca operasi, serta luka bakar.
Sebagai agen pengobatan luka topikal, madu mudah diserap kulit, sehingga dapat menciptakan kelembaban kulit dan memberi nutrisi yang dibutuhkan.
Madu terbukti mempunyai kemampuan membasmi sejumlah bakteri di antaranya bakteri gram positif dan gram negatif.
Madu menyebabkan peningkatan tekanan osmosis di atas permukaan luka. Hal tersebut akan menghambat tumbuhnya bakteri kemudian membunuhnya.
4. Keasaman
Keasaman (pH) madu berkisar dari 3,2 sampai 4,5.[26] Kondisi asam ini dapat mencegah tumbuhnya bakteri.
5. Metilglioksal