GridHEALTH.id - Ini peringatan penting untuk penyandang diabetes saat hamil.
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol pada penyandang diabetes dapat menyebabkan berbagai penyakit mata.
Dalam jangka pendek, kadar gula darah yang tinggi ini dapat menyebabkan perubahan bentuk lensa mata.
Jika tidak segera diobati sejak dini, kondisi ini akan berisiko tinggi dan menyebabkan gangguan penglihatan.
Yang lebih parah bahkan dapat menyebabkan kerusakan mata permanen.
Melansir dari fk.ugm.ac.id, prevalensi diabetes di dunia utamanya pada ibu hamil dilaporkan terus menerus meningkat setiap tahunnya.
Banyak penelitian yang menunjukkan ibu hamil dengan hiperglikemia akan meningkatkan risiko terjadinya makrosomia pada bayi dan pre-eklamsia pada ibu.
Deteksi dini terkait diabetes gestasional sangat penting untuk bisa mengurangi risiko/ komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu maupun bayi.
Selain deteksi dini diperlukan juga pencegahan serta intervensi bagi para ibu untuk mengurangi angka kejadian diabetes gestasional.
Diabetes gestasional merupakan kondisi dimana ibu mengalami intoleransi terhadap karbohidrat yang ditunjukkan dengan hiperglikemia yang pertama kali ditemukan saat kehamilan.
Pada trimester pertama hingga pertengahan trimester kedua, kadar gula darah puasa dan postprandial lebih rendah daripada pada perempuan yang tidak hamil.
Meningkatnya kadar gula darah dalam periode ini menunjukkan kemungkinan adanya diabetes dalam kehamilan.
Untuk diketahui, pemeriksaan kadar gula darah pada ibu hamil biasanya dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu.
Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk menentukan adanya diabetes gestasional pada ibu hamil adalah OGTT (setelah puasa 8-14 jam), gula darah plasma setelah 2 jam puasa.
Terapi yang diberikan pada ibu hamil penyandang diabetes ini menunjukkan penurunan risiko terjadinya makrosomia, besar usia kehamilan, dan juga distokia pada anak.
Selain itu pemberian terapi yang tepat juga dapat menurunkan risiko terjadinya preeklamsia maupun gangguan hipertensi lainnya pada ibu hamil.
Selanjutnya jika memang belum berangsur membaik maka diperlukan obat-obatan.
Obat-obatan yang sering digunakan pada diabetes gestasional adalah insulin, metformin, dan glyburide.
Diabetes gestasional memiliki berbagai dampak kepada ibu maupun janin.
Misalnya, meningkatkan risiko ibu mengalami hipertensi pada kehamilan hingga pre-eklamsia.
Sedangkan pada janin bisa meningkatkan risiko diabetic embryopathy terutama anensefali, mikrosefali, dan congenital heart disease.
Selain itu, sering juga didapatkan besar usia kehamilan dan makrosomia pada bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional.
Baca Juga: Retinopati Diabetik Banyak Terjadi di Usia Produktif, Bagaimana Mencegahnya?
Masalah ini dapat dicegah dengan melakukan berbagai intervensi sebelum maupun selama kehamilan seperti:
1. Preconcepton counseling (konseling sebelum kehamilan)
2. Melakukan modifikasi diet dan gaya hidup pada ibu hamil dengan diabetes gestassional
3. Menjaga tekanan darah 110-129/65-79 mmHg.
Jika disertai hipertensi maka dapat menggunakan obat anti hipertensi selain golongan ACE inhibitor dan ARB.
Obat antihipertensi yang aman untuk ibu hamil: metildopa, labetolol, diltiazem, klonidin, prazoin.
Karena itu, penyandang diabetes saat hamil penting melakukan pengecekan rutin dengan dokter.
Hal itu bertujuan untuk mengurangi risiko saat melahirkan pada ibu dan buah hati.
Baca Juga: Cegah Diabetes dengan Konsumsi Makanan Sehat untuk Penyandang Diabetes