Find Us On Social Media :

Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Hindari 3 Hal Ini Setelah Pulih

Gangguan ginjal akut pada anak memiliki tren naik, ini himbauan kepada orangtua, segera bawa dan hindari 3 hal ini setelah pulih.

GridHEALTH.id - Kasus gangguan ginjal akut pada anak, telah menyerang 152 pasien anak dari 16 provinsi per 14 Oktober 2022, berdasarkan data dari IDAI, menjadi perhatian dokter anak dan pemerintah.

Karenanya dokter-dokter di Indonesia gencar mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, bahwa saat ini sedang ada tren kenaikan kasus dari gangguan ginjal akut, khususnya yang terjadi pada anak-anak.

Orangtua diimbau untuk mulai mengenali gejala agar terdeteksi sejak dini.

Jika anak sudah terkena gangguan ginjal akut, maka pastikan tidak melakukan tiga hal ini, didapat dari perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), RSCM, dan Kemenkes dalam acara Meet the Expert Kemenkes RI, Jumat (14/10/2022).

Himbauan Dokter Anak Kepada Para Orangtua, Segera Bawa Lebih Cepat

Dalam penjelasan dari para pakar yang menjadi pembicara di acara Meet the Expert Kemenkes RI, disebutkan salah satu gejala khas dari gangguan ginjal akut pada anak ini adalah adanya penurunan jumlah urin yang signifikan atau bahkan tidak ada urin.

Gejala ini biasanya juga didahului oleh gejala demam, diare, muntah, batuk, dan atau pilek selama 1-2 minggu sebelum terjadinya gangguan ginjal akut ini, juga paling banyak menyerang balita dengan usia rata-rata antara 0-18 tahun.

"Memang yang menjadi concern untuk kami adalah bahwa ini membutuhkan perawatan yang panjang dan anaknya mengalami sakit yang cukup berat, angka kematiannya juga tinggi, mungkin 30-40%. Untuk menurunkan itu menurut pengamatan kami, anak-anak ini harus dibawa lebih cepat," kata dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) selaku Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dalam penjelasannya.

Menurutnya, angka kematian menjadi tinggi karena pasien yang datang sudah dalam kondisi berat.

"Karena itulah kami ingin menyampaikan ini ke masyarakat agar bisa dibawa lebih cepat, jangan ditunggu kalau sudah mulai ada penurunan jumlah urin, maka harus segera dibawa, kami melihat bahwa pasien-pasien yang lebih dini (dibawa) itu tingkat berat penyakitnya lebih ringan," imbau dr. Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) kepada para orangtua.

Baca Juga: Disebabkan Infeksi Virus? IDAI; 152 Anak Alami Gangguan Ginjal Akut Misterius

Kondisi Pasien Gangguan Ginjal Akut pada Anak yang Sembuh