Find Us On Social Media :

Tak Menaruh Curiga Pada Sang Putra yang Mulai Gemuk, Wulan Guritno Menjerit Saat Tahu Buah Hatinya Idap Penyakit Langka, Inilah Gejala dan Penanganan Sindrom Nefrotik

Anak Wulan Guritno sempat idap penyakit langka

GridHEALTH.id - Jadi pelajaran terberat saat tahu sang anak mengidap penyakit langka, inilah yang terjadi pada putra Wulan Guritno.

Hati ibu mana yang tidak menjerit kala mengetahui buah hatinya mengidap kelainan di organ vital tubuhnya?
 
Hal itulah yang kini tengah dirasakan artis cantik, Wulan Guritno (34).
 
Si bungsu Jeremiah Alric Dimitri kala berusia 3 tahun didiagnosis mengalami sindrom nefrotik, kondisi di mana fungsi ginjalnya tidak bekerja normal.
 
Wulan pun mencurahkan isi hatinya soal kejadian yang mengubah hidupnya tersebut.
 
Mulanya, di bulan Oktober 2014 lalu Wulan tak menyadari ada yang perubahan pada tubuh Jeremiah.
 
Menurut Wulan, selama dua minggu itu memang Jeremiah agak rewel.
 
“Saya anggap memang itu sedang masanya dia suka merengek. Lalu mulai ada bengkak, pertama di bagian matanya. Saya kira bengkak karena alergi."
 
"Tapi, susternya bilang sama saya, ‘Jeremiah, kan, habis les renang, Bu’. Saya pikir benar juga, ya,” kata Wulan
 
“Perutnya jadi lebih besar. Saya lihat gemuknya seperti gemuk orang normal. Jadi saya masih berpikir karena anaknya memang doyan makan.”
 
Wulan mulai khawatir saat bengkak-bengkak di tubuh Jeremiah suka timbul dan hilang.
 
 
 
 
Tak disangka, anak Wulan Guritno ini mengidap sindrom nefrotik.
 
Bagi sebagian orang, mungkin masih asing dengan sindrom nefrotik ini.
 
Sindrom nefrotik atau biasa dikenal dengan gangguan pada ginjal yang menyebabkan produksi protein berlebih dalam urin, tidak hanya dapat menyerang orang dewasa, namun juga mengancam anak-anak.
 
Meskipun penyakit ini tidak terlalu umum terjadi pada anak-anak, ada baiknya tetap mengenali gejala dan efek yang ditimbulkan oleh sindrom ini pada anak. 

Anak dengan usia 2 hingga 7 tahun menjadi rentang usia yang paling umum terserang penyakit ini, khususnya pada anak laki-laki.

Gejala pada anak

Ada beberapa gejala yang perlu diperhatikan oleh orang tua.

1. Adanya protein dalam pemeriksaan urin

2. Peningkatan sintesis lipid dan penurunan albumin pada hati

3. Urine yang berbusa akibat adanya protein dalam urine.

4. Diare

Baca Juga: Putri Joanna Alexandra Dinyatakan Idap Penyakit Langka Campomelic Dysplasia, Sering Menyerang Bayi hingga Miliki Risiko Komplikasi

5. Mual

6. Letih, lesu, dan kehilangan nafsu makan

7. Bertambahnya berat badan akibat penumpukan cairan tubuh

8. Pembekuan darah

9. Tekanan darah tinggi

Penanganan sindrom nefrotik pada anak

Pengobatan untuk sindrom nefrotik pada anak juga menggunakan resep obat berdasarkan tingakatan dari sindrom nefrotik yang dideritanya.

Untuk sindrom nefrotik primer biasanya diberikan obat jenis kortikosteroid, obat yang paling digunakan untuk anak dengan sindrom nefrotik primer.

Obat ini berfungsi untuk menekan sistem kekebalan tubuh, mengurangi jumlah protein dalam urin, dan mengurangi pembengkakan.

Sedangkan untuk sindrom nefrotik sekunder biasa ditangani dengan pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi yang mungkin menjadi penyebabnya, menghentikan obat lain yang dianggap dapat menyebabkan sindrom nefrotik semakin buruk.

Terakhir, untuk sindrom nefrotik kongenital perawatannya bervariasi tergantung pada penyebabnya.

Baca Juga: Sampai Memutuskan Pindah ke Bali Demi Kesehatannya, Ternyata Jessica Iskandar Idap Penyakit Langka ini, Kenali Penyebab dan Gejala Takikardia Sebelum Terlambat

Jika disebabkan oleh genetik, maka akan ada perawatan khusus untuk melihat mutasi genetik dan komplikasi yang mengikuti.

Penelitian belum menemukan cara untuk mencegah sindrom nefrotik pada anak, namun dengan mengetahui gejala sejak dini akan membantu untuk mengurangi risiko komplikasi.

Merubah gaya hidup pola makan dan nutrisi juga bisa menjadi cara yang dapat mempengaruhi sindrom nefrotik berkembang atau tidak.

Orangtua juga perlu melakukan konsultasi serinci mungkin dengan dokter terkait kondisi anak.

Diharapkan, komunikasi yang baik antara orangtua dan dokter dapat membantu anak mendapatkan penanganan yang tepat dan maksimal.

Baca Juga: Pernah Divonis Hanya Akan Bertahan Hidup Sebentar, Ternyata Penyakit Langka ini yang Diidap Ustaz Zacky Mirza hingga Sempat Membuat Pingsan Saat Ceramah