Find Us On Social Media :

Keterkaitan Penyakit Hipertensi dengan Stroke, Gejala Serta Pengobatannya

Tekanan darah tinggi atau hipertensi mempunyai keterkaitan dengan stroke sebagai salah satu risiko.

GridHEALTH.id - Ada dua jenis utama stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Mereka mempengaruhi otak dengan cara yang berbeda dan dapat memiliki penyebab yang berbeda.Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum. Mereka terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah dan oksigen ke otak.Gumpalan darah ini biasanya terbentuk di area di mana arteri telah menyempit atau tersumbat dari waktu ke waktu oleh timbunan lemak (plak). Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis.Arteri Anda mungkin secara alami menjadi lebih sempit seiring bertambahnya usia, tetapi ada beberapa hal yang secara berbahaya mempercepat proses ini.Ini termasuk merokok, tekanan darah tinggi (hipertensi), kegemukan, kadar kolesterol tinggi, diabetes dan asupan alkohol yang berlebihanKemungkinan penyebab lain dari stroke iskemik adalah jenis detak jantung tidak teratur yang disebut fibrilasi atrium.Hal ini dapat menyebabkan penggumpalan darah di jantung yang pecah dan berakhir di pembuluh darah yang mensuplai otak.Stroke hemoragik (juga dikenal sebagai perdarahan otak atau perdarahan intrakranial) lebih jarang terjadi dibandingkan stroke iskemik.Mereka terjadi ketika pembuluh darah di dalam tengkorak pecah dan berdarah ke dalam dan di sekitar otak.Penyebab utama stroke hemoragik adalah tekanan darah tinggi, yang dapat melemahkan arteri di otak dan membuatnya lebih mungkin pecah atau pecah.Hal-hal yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi antara lain kelebihan berat badan, minum alkohol dalam jumlah berlebihan, merokok, kurang berolahraga dan stres.

Stroke hemoragik juga dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang membesar seperti balon (aneurisma otak) atau pembuluh darah yang terbentuk secara tidak normal di otak.

Baca Juga: Waspada Hipertensi Picu Stroke, Jalani 6 Langkah Pencegahan Berikut Ini!

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Kenali Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium 4

Mengurangi risiko strokeRisiko kita terkena stroke dapat terjadi dengan mengingat hal-hal berikut, yang sayangnya tidak dapat dicegah. Ini termasuk:

- Usia – Kita lebih mungkin terkena stroke jika kitaberusia di atas 55 tahun, meskipun sekitar 1 dari 4 stroke terjadi pada orang yang lebih muda

- Riwayat keluarga – jika kerabat dekat (orangtua, kakek-nenek, saudara laki-laki atau perempuan) mengalami stroke, risiko kita cenderung lebih tinggi

- Etnis - jika  kita orang Asia Selatan, Afrika atau Karibia, risiko stroke lebih tinggi, sebagian karena tingkat diabetes dan tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kelompok ini

- Riwayat kesehatan - jika sebelumnya  pernah mengalami stroke, serangan iskemik transien (TIA) atau serangan jantung, risiko stroke lebih tinggi.

Baca Juga: Penggunaan Antidrepesan Jangka Panjang Bisa Berdampak Pada Peningkatan Risiko Penyakit Jantung, Studi

Baca Juga: Cara Menghilangkan Kaki Pecah-pecah Dengan Garam, Enggak Pakai Mahal!

Tetapi mungkin untuk secara signifikan mengurangi risiko terkena stroke dengan membuat perubahan gaya hidup untuk menghindari masalah seperti aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.Kita juga harus mendapatkan saran medis jika merasa detak jantung tidak teratur (aritmia). Ini bisa menjadi tanda fibrilasi atrium, yang meningkatkan risiko stroke.

Perubahan gaya hidup antara lain dengan menerapkan pola makan sehat bebas lemak tinggi, rajin berolahraga, tidak merokok, dan hindari suka tidur larut malam. (*)