Baca Juga: Perut Kembung, Gejala Kanker Ovarium yang Seringkali Terabaikan
Lamanya pengobatan kemoterapi tergantung pada jenis kemoterapi yang diterima.
Ini bisa memakan waktu mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam.
Beberapa orang membutuhkan infus terus menerus, yang bisa bertahan beberapa hari.
Infus terus menerus mungkin dimulai di rumah sakit atau pusat infus dan dilanjutkan di rumah.
Pemberian obat-obatan kemoterapi terbagi menjadi berbagai cara.
1. Infus
Obat kemo berbentuk cairan paling sering diberikan sebagai infus yang dialirkan ke pembuluh darah vena.
Obat dalam infus akan ditusukan ke lengan atau dada pengidap.
2. Injeksi
Selain dalam bentuk infus, obat kemo cair dapat disuntikkan ke tubuh dengan jarum suntik.
3. Oral
Baca Juga: Febby Febiola Jujur Jika Dirinya Pendendam, Sebabkan Kanker Ovarium?
Obat kemo yang berbentuk pil atau kapsul bisa langsung diminum dan dilakukan di rumah.
Namun, ketersediaan obat masih terbatas dan pastikan dosis serta aturan penggunaan obat sesuai dengan arahan dokter.
4. Topikal
Obat kemo juga tersedia dalam bentuk topikal yang dioleskan langsung ke kulit untuk menyembuhkan kanker kulit.
5. Langsung ke satu area tubuh
Beberapa obat bisa diberikan ke area tubuh, contoh di perut (intraperitoneal), rongga dada (intrapleural), sistem saraf pusat (intratekal), atau melalui uretra ke dalam kandung kemih (intravesikal).
6. Langsung ke sel kanker
Pemberian obat kemoterapi ini dilakukan setelah operasi.
Contohnya, sebuah alat berbentuk wafer yang berisi obat diletakkan di dekat tumor setelah operasi.
Seiring waktu, alat tersebut akan rusak dan melepaskan obat yang ada di dalamnya.
Setelah perawatan berakhir, tim perawatan sering meminta kunjungan lanjutan untuk memeriksa penyakit.(*)
Baca Juga: 5 Mitos Tentang Kanker Ovarium yang Perlu Diketahui Setiap Wanita