GridHEALTH.id - Proses sembilan bulan kehamilan adalah hal yang panjang dan tidak mudah bagi para calon ibu.
Salah satu yang perlu diperhatikan adalah risiko terjadinya keguguran selama kehamilan, sehingga calon orangtua diperhatikan untuk sama-sama mengetahui pentingnya mencegah risiko ini.
Simak ulasan berikut ini mengenai fakta dan risiko keguguran karena berhubungan intim.
Keguguran karena Berhubungan Intim? Ini Faktanya
Berdasarkan penjelasan dari berbagai sumber disebutkan bahwa keguguran karena berhubungan intim jarang terjadi, karena umumnya keguguran terjadi akibat dari janin tidak berkembang secara normal.
Meski keguguran karena berhubungan intim jarang terjadi, namun saat hendak melakukan hubungan intim disarankan untuk tetap menggunakan kondom.
Hal ini karena kondom dapat membantu mengurangi risiko adanya infeksi menular seksual selama kehamilan, yang nantinya akan sangat berisiko untuk kesehatan ibu dan bayi.
Beberapa kondisi yang berisiko keguguran karena berhubungan intim, antara lain:
- Ibu hamil mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan
- Ibu hamil mengalami air ketuban pecah
- Terjadi inkompetensi serviks atau serviks mulai terbuka sebelum waktunya
Baca Juga: Cegah Risiko Keguguran Sejak Dini Dengan Lakukan Hal Berikut
- Plasenta menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan serviks (plasenta previa)
- Ibu hamil memiliki riwayat persalinan prematur.
Seks Selama Kehamilan, Ini yang Perlu Dihindari
Di laman mayoclinic.org dijelaskan, bahwa sebenarnya bayi yang berkembang di dalam rahim dilindungi oleh cairan ketuban serta otot-otot rahim yang kuat, selain itu NHS juga menyebutkan baik penis maupun mainan seks tidak akan menembus ke luar vagina sehingga akan tetap aman.
Jadi aktivitas seksual tidak memengaruhi bayi, selama ibu tidak memiliki riwayat komplikasi seperti masalah plasenta.
Bahkan NHS menjelaskan, berhubungan intim dan orgasme tidak akan meningkatkan risiko melahirkan lebih awal atau menyebabkan keguguran.
Saat orgasme atau berhubungan intim itu dapat memicu kontraksi ringan, rasanya seperti ada otot-otot rahim yang mengeras, ini dikenal dengan kontraksi braxton hicks dan memang tidak membuat nyaman, tetapi ini normal dan tidak perlu diwaspadai.
Karenanya tidak ada larangan yang berarti terkait posisi ataupun jenis aktivitas selama berhubungan intim, selama sang ibu hamil dapat merasakan nyaman.
Hal yang menjadi berbeda dari seks selama kehamilan adalah adanya perubahan tingkat kenyamanan dan hasrat seksual ibu hamil.
Penting juga dipahami, perhatikan jika terjadi pendarahan hebat, sebaiknya menghindari untuk berhubungan intim karena bisa berisiko pada keguguran karena berhubungan intim.
Tak kalah pentingnya, hindari berhubungan intim, baik secara vaginal, oral, ataupun anal, jika pasangan telah dinyatakan memiliki infeksi menular seksual aktif atau baru didiagnosis, karena berisiko besar menyebabkan keguguran.(*)
Baca Juga: Terjadi Keguguran Saat Hamil Usia Tua, Apakah Bisa? Ini Faktanya