Find Us On Social Media :

Belum Jadi KLB , 133 Anak Meninggal Dunia Karena Gangguan Ginjal Akut di Indonesia

Kementerian Kesehatan telah melakukan diskusi dengan berbagai pihak terkait kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.

GridHEALTH.id - Kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) atau Atypical Progressive Acute Kidney Injury, telah menelan banyak korban.

Sekitar setengah dari pasien yang mengalami penyakit gangguan ginjal akut ini, telah dinyatakan meninggal dunia.

Tren kasus GgGAPA terlihat mengalami peningkatan sejak Agustus, meskipun kasus pertama muncul pada Januari 2022.

Ratusan anak menjadi korban

Kementerian Kesehatan (Kemnekes) RI, pada Jumat (21/10/2022), melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius telah terdeteksi di 22 provinsi di Tanah Air.

Totalnya saat ini sudah ada 241 kasus yang dilaporkan, dengan jumlah angka kematian sebesar 133 kasus.

"Sampai sekarang, kita sudah mengidentifikasi 241 kasus gangguan ginjal akut di 22 provinsi. Dengan 133 kematian atau 55% dari kasus," kata Menteri Budi Gunadi Sadikin dalam konfrensi pers di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Asal pasien gangguan ginjal akut misterius masih didominasi dari provinsi DKI Jakarta, dengan total 57 kasus.

Di urutan kedua yakni Jawa Barat (33 kasus), Aceh (31 kasus), Jawa Timur (30 kasus), dan Sumatera Barat (22 kasus).

Penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal ini menyerang anak-anak dan paling banyak berasal dari kelompok usia 1-5 tahun, 153 kasus.

Kelompok usia lainnya juga ada, hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak. Mulai dari di bawah 1 tahun, 6-10 tahun, dan 11-18 tahun.

Baca Juga: Batas Aman Etilen Glikol dan Dietilen Glikol pada Obat Sirup, Penyebab Gangguan Ginjal Akut Anak