Find Us On Social Media :

6 Penyakit Mata Pada Anak dan Gejalanya yang Wajib Diwaspadai Orangtua

Penyakit mata pada anak harus segera ditangani sedini mungkin, untuk memperbesar keberhasilan pengobatannya.

GridHEALTH.id - Penyakit mata pada anak merupakan kondisi yang umum terjadi dan bahkan ada yang mengidapnya sejak dilahirkan.

Masalah kesehatan pada mata ini, tentu akan sangat tidak nyaman bagi si kecil dan dapat mengganggu kemampuan melihatnya.

Penanganan penyakit mata yang dialami oleh anak-anak perlu segera dilakukan, karena saat usia tersebut pertumbuhan masih berlangsung.

Kemungkinan untuk sembuh dari gangguan penglihatan pun juga akan lebih besar, sehingga anak ke depannya dapat melihat dengan baik.

Jenis penyakit mata pada anak

Orangtua perlu memerhatikan gejala-gejala yang ditunjukan oleh anak, agar penyakit mata bisa segera terdeteksi dan ditangani.

Berikut ini beberapa penyakit mata pada anak yang umum terjadi dan tanda yang perlu diwaspadai.

1. Konjungtivitis

Dilansir dari American Academy of Ophthalmology, konjungtivitis atau sering disebut penyakit mata merah cukup umum dialami anak.

Ini terjadi akibat infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri, serta ada juga kemungkinan alergi pada debu hingga bulu hewan peliharaan.

Keluhan yang dialami yakni mata memerah, gatal, berair, atau mengeluarkan cairan yang lengket.

Baca Juga: Kenali Gejala Penyakit Mata Malas, Serta Penyebab dan Pengobatannya

2. Mata malas

Ini juga termasuk penyakit mata pada anak yang kasusnya cukup sering terjadi. Disebut juga amblyopia, kondisi ini menyebabkan penglihatan anak buruk.

Anak bisa mengalami penyakit mata ini ketika kelainan refraksi, mata juling, kelopak mata turun, atau katarak tidak segera ditangani.

Tanda-tandanya yakni kesulitan membaca atau olahraga, tidak bisa fokus, sering menutup mata, mengucek mata, dan menyipitkan matanya.

3. Strabismus

Melansir laman optometrists.org, penyakit mata ini dikenal dengan nama lain mata juling, di mana posisi mata tidak sejajar. Bila dibiarkan, ini akan bertahan hingga dewasa dan mengalami ambliopia.

Gangguan penglihatan ini dapat terlihat setelah lahir atau mulai muncul gejalanya pada saat memasuki usia dua tahun.

Gejala yang harus diwaspadai, yakni bola mata mengarah ke dalam, menyipitkan mata terlalu sering terutama ketika cahaya terang, dan memiringkan kepala untuk menyamakan pandangan.

4. Katarak

Tak hanya dialami oleh lansia, anak-anak pun juga mempunyai risiko untuk mengidap katarak. Lensa mata yang harusnya jernih menjadi berawan dan ini dapat berdampak pada penglihatan.

Gejalanya antara lain kesulitan mengenali wajah dan melihat objek, mata melihat ke arah yang berbeda, pupil berwarna keabu-abuan atau putih, dan nistagmus (gerakan mata yang cepat).

Baca Juga: Waspada Anak Sering Main Gadget, Radiasi HP Bisa Akibatkan Penyakit Mata Ini

5. Retinopati prematuritas (ROP)

Jenis penyakit mata yang umum dialami oleh bayi prematur dan disebabkan oleh perkembangan abnormal yang terjadi pada pembuluh darah di retina.

ROP bersifat progresif, yang dimulai dari perubahan ringan hingga parah dan dapat mengancam penglihatan. Beberapa mengalami perbaikan kondisi yang cepat, tapi yang lainnya memerlukan perawatan.

Komplikasi penyakit mata pada anak ini mencakup strabismus, miopia (rabun jauh), katarak, dan ablasi retina apabila sudah terlalu parah.

6. Bintitan dan kalazion

Terlihat sama, kedua masalah kesehatan mata ini berbeda. Bintitan memiliki ciri khas benjolan merah dan sekit di tepi kelopak mata dan disebabkan oleh infeksi bakteri.

Pengobatan utamanya yakni dengan mengompresnya dengan air hangat dan dalam beberapa kasus juga digunakan antibiotik.

Sementara kalazioan adalah penyakit mata pada anak yang ditandai dengan pembengkakan di kelopak mata akibat kelenjar minyak yang tersumbat.

Orangtua dapat mengatasi masalah ini dengan memberikan kompres hangat ke mata anak yang terdampak dan tak diperlukan antibiotik, karena tidak disebabkan oleh infeksi bakteri.

Gangguan penglihatan seperti retinopati prematuritas biasanya teridentifikasi ketika anak menjalani pemeriksaan sesaat baru lahir di rumah sakit.

Orangtua pun juga dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata, meskipun tidak ada gejala yang dikeluhkan. (*)

Baca Juga: Hindari Penyakit Mata Pada Anak, Periksa Kesehatan Mata Sejak Dini