Terkait penurunan jumlah kasus, sebelumnya juga telah diungkapkan oleh Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Pada Rabu (26/10/2022), terdapat 269 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal yang telah dilaporkan. Memang terjadi 18 tambahan kasus, tapi sebagian besar merupakan kasus lama yang baru dilaporkan.
Sementara untuk jumlah anak yang meninggal akibat penyakit ini, keseluruhannya sudah mencapai sekitar 157 kasus dan 39 orang dinyatakan sembuh.
"Dari 18 kasus ini hanya 3 yang merupakan kasus baru. Saya ulangi hanya 3 kasus baru sedangkan sisanya adalah kasus lama di September dan awal Oktober yang baru dilaporkan," ujarnya dikuip dari laman Sehat Negeriku, Kamis (27/10/2022).
Lebih lanjut, disebutkan bahwa sebaran kasus berasal dari 27 provinsi. Pemantauan dilakukan pada lima wilayah dengan jumlah terbanyak di antaranya:
1. DKI Jakarta
2. Aceh
3. Bali
4. Banten
5. Jawa Barat
Gangguan ginjal akut progresif atipikal dialami oleh anak mulai dari usia kurang dari setahun hingga 18 tahun. Kejadian ini sudah ada sejak Januari 2022 dan mulai terjadi lonjakan pada Agustus. (*)