GridHEALTH.id - Gagal ginjal kini sedang menjadi perhatian dan sorotan tajam berbagai pihak di Indoensia.
Hal ini seiring meningkatnya kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia.
Banyak kecurigaan yang disebut sebagai penyebab gagal ginjal akut.
Bahkan ada ahli di Indonesia yang menyatakan jika kasus gagak ginjal akut yang merebak, bisa jadi karena ada hubungannya dengan vaksin.
Ada pula yang menyebutkan, sepertinya ada hubungannya dengan paracetamol.
Baca Juga: Jangan Digaruk, Pakai Salep Penghilang Bekas Luka Koreng Berikut Ini
Tapi pemerintah sendiri, belum memastikan apa penyebab utama banyaknya kasus gagal ginjal akut pada anak di Indoensia.
Kecurigaan pemerintah saat ini baru ditujukan pada obat sirup yang mengandung cemaran EG dan DEG.
Prihal gagal ginjal, harus kita pahami, penyebab penyakit ginjal pada anak secara garis berbeda dengan orang dewasa.
Dari berbagai penelitian, penyebab penyakit ginjal pada anak terbanyak adalah dari kelainan bawaan.
Selain kelainan bawaan, peradangan pada ginjal atau glomerulonephritis, infeksi dan autoimun menjadi salah satu penyebabnya penyakit ginjal apada anak.
Baca Juga: Peredaran Obat Sirup Dihentikan, Menkes; Kasus Gangguan Ginjal Akut Turun Hingga 95 Persen
“Pada tahap awal, penyakit ginjal pada anak sering kali tidak menunjukkan gejala sehingga terkadang bisa terlewat dan baru diketahui pada usia remaja. Gejala baru mulai timbul ketika fungsi ginjal sudah mulai menurun atau rusak."
"Ketika ginjalnya sudah mengalami gangguan, anak dapat menunjukkan beberapa gejala antara lain, timbulnya keluhan bengkak di bagian wajah, tangan dan kaki, sering merasa kelelahan dan tampak pucat/anemia serta demam yang disebabkan dari infeksi ginjal,” papar dr. Ina Zarlina, Sp.A(K) dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (10/3/2022), dikutip dari rsabhk.co.id.
Penting diketahui, supaya bisa mencegah anak tidak mengalami kasus ini, penyakit ginjal yang kronis akan memberikan dampak pada tumbuh kembang anak.
Sebab pasien pada penyakit ginjal biasanya mengalami gejala anemia.
Keadaan anemia kronis ini akan mempengaruhi pertumbuhan, salah satunya anak akan terlihat lebih pendek dari anak-anak sebayanya, serta adanya keterlamabatan dari tanda-tanda seks.
Pada keaadan ini juga dapat terjadi perburukan gizi, biasanya asam di tubuh meningkat dan menggangu penyerapan nutrisi seperti tidak napsu makan, sehingga mempengaruhi tumbuh kembang dan kecerdasan anak.
Secara fisik anak yang mengalami gagal ginjal tubuhnya mengalami kebengkakan.
Hal tersebut dikarenakan protein yang diserap dari makanan sehari-hari akan hilang/lost di urine. Karena sawar pada ginjal mengalami kebocoran, sebab adanya proses peradangan atau proses autoimun.
Wal hasil tubuh akan bengkak karena protein albumin adalah salah satu zat yang mengatur konsentrasi kekentalan darah, dan otomatis cairan akan keluar ke tubuh dan tubuh anak akan menjadi bengkak.
Gagal Ginjal Akut
Baca Juga: Jepang Beri Donasi 200 Obat Untuk Atasi Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Selain gagal ginjal kronis, anak pun bisa saja mengalami gagal ginjal akut seperti orang dewasa.
Penyakit gagal ginjal akut saat ini dikenal dengan istilah gangguan ginjal akut karena penyakit gagal ginjal tidak selalu mengalami kegagalan.
Gagal ginjal akut pada anak yaitu kondisi klinis ketika ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, kekurangan cairan infeksi atau adanya sumbatan aliran keluar urine.
Gagal ginjal akut pun bisa terjadi ketika ginjal tidak bisa menyeimbangkan air serta elektrolit.
Adapn penyebab gagal ginjal akut terbagi menjadi tiga faktor, antara lain:
* Faktor prerenal, yaitu faktor yang menyebabkan perburukan fungsi ginjal sebelum organ ginjal dan penyebab yang paling umum adalah syok hipovolemik, suatu kondisi kekurangan cairan yang menyebabkan aliran darah ke ginjal berkurang.
* Faktor renal, yaitu gagal ginjal terjadi akibat kerusakan yang terjadi kerusakan yang terjadi pada ginjal, dan beberapa gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara langsung adalah toksin, methanol dan infeksi.
* Faktor post renal, yaitu suatu keadaan dimana ginjal dapat membentuk urine dengan cukup baik, namun alirannya dalam saluran kemih terhambat, hal ini dapat dijumpai pada tumor daerah perut bawah yang menyebabkan urine terbendung dan menyebabkan kerusakan ginjal.
Penyakit ginjal akut pada anak biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan seperti kelainan kekurangan pembentukan jaringan ginjal disertai adanya sumbatan atau tanpa sumbatan.
Ada beberapa komplikasi yang menyebabkan gangguan gagal ginjal akut yang tidak segera ditangani misalnya penurunan kesadaran, kelebihan cairan didalam tubuh, kejang-kejang dan gagal jantung.
Baca Juga: 2 Cara Mencegah Infeksi Bekas Luka Jahitan, Ketahui Sebelum Terlambat
Untungnya gagal ginjal akut yang masih tergolong ringan bisa disembuhkan melalui rawat jalan.
Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi banyak air putih, memeriksa dan mengontrol kadar elektrolit dalam tubuh dan mengobati apa yang menjadi penyebab gagal ginjal akut.
Pada anak pengidap gagal ginjal akut yang berat, anak akan membutuhkan cuci darah yang dilakukan sementara sampai fungsi ginjal kembali pulih.
Namun, cuci darah akan diperlukan secara terus-menerus jika kerusakan yang terjadi pada ginjal bersifat permanen.
Diagnosis gagal ginjal akut pada anak dapat diketahui oleh keluran urine (urine output) dan/atau kreatinin darah.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lain juga diperlukan untuk melihat penyebab, progresivitas, faktor risiko dan komplikasi yang timbul.
Karena itulah baiknya orang tua mengetahui saat anak mengalami gejala yang mengarah pada penyakit ginjal akut, seperti:
1. Diare
2. Muntah
3. Demam selama 3 – 5 hari
4. Batuk & Pilek
Baca Juga: Dietelin Glikol Sudah Sejak 86 Tahun Lalu Sebabkan Gagal Ginjal
5. Jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Dokter Endang Lestari, Sp.A(K), dalam siaran live dengan radio kesehatan, Rabu (4/03/2021), dilansir dari rsabhk.co.id menjelaskan, untuk menghindarkan anak dari risiko penyakit ginjal, orang tua perlu melakukan pencegahan seperti memenuhi kebutuhan cairan anak, memperhatikan susunan dari makanan yang dimakan (tidak terlalu banyak makan yang manis-manis dan terlalu asin), mencegah dehidrasi terutama saat diare atau muntah-muntah, kurangi paparan terhadap infeksi, konsultasi seputar masalah genetik untuk mencegah penyakit ginjal yang diturunkan, deteksi dini hipertensi dan diabetes pada anak.
Apabila anak sudah terkena penyakit ginjal, lakukan pengobatan dan kontrol secara teratur.(*)
Baca Juga: Anak Juga Berisiko Kapalan, Berikut Tips Mencegah dan Menangani Kaki Kapalan pada Anak