Find Us On Social Media :

Setelah Covid-19 Lalu Gagal Ginjal Akut, Kini Virus Influenze A Hibrida Penyebab Utama Infeksi Saluran Pernapasan Bawah Akut pada Balita

Virua bisa bermutasi. Kini muncul Virus Influenze A Hibrida.

Reseptor adalah bagian permukaan yang mengikat dengan sel. Influenza biasanya menempel di tenggorokan.

Dengan mengganti ke reseptor RSV, virus ini bisa menembus bagian paru-paru lebih dalam lagi —sifat ala RSV.

Sementara dari sisi RSV tidak banyak keuntungan. Dalam pemantauan ilmuwan, RSV sulit untuk mereplikasi dengan badan yang tergabung dengan influenza terebut.

Sedangkan menurut penjelasan dari Dr Stephen Griffin, ahli virologi di University of Leeds yang tidak terlibat dalam studi, skenario dua virus bergabung ini memungkinkan terbentuknya patogen yang bisa menghindari sistem imun sekaligus menginfeksi organ dan jaringan lebih luas.

“RSV cenderung turun ke paru-paru daripada virus flu musiman, dan Anda lebih mungkin terkena penyakit yang lebih parah jika infeksi berlanjut,” kata Griffin kepada The Guardian, dikutip dari Kumparan.com (2/11/2022).

Baca Juga: Istilah Diabetes Kering dan Diabetes Basah, Apa Perbedaan Sebenarnya?

"Ini adalah alasan lain untuk menghindari terinfeksi banyak virus sekaligus, karena [hibridisasi] ini kemungkinan akan lebih sering terjadi jika kita tidak mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan kita,” paparnya menjelaskan.

Walau mengagetkan, menurutnya, penemuan ini memberi secercah cahaya kepada dampak klinis infeksi pernapasan, salah satunya pneumonia virus.

Namun eksperimen terbatas pada pengaturan laboratorium sehingga tidak bisa meniru kondisi dalam paru-paru.

Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui dampak klinis dari virus hybrid ini.

Pastinya yang harus dilakukan oleh masyarakat saat ini, khususnya pada anak balita, cukupi kebutuhan gizi hariannya dengan baik. Bayi beri ASI. Jangan luapa ajak anak aktif secara fisik, dengan istrihat pun yang cukup.

Baca Juga: Istilah Diabetes Kering dan Diabetes Basah, Apa Perbedaan Sebenarnya?

Jauhi anak-anak dari penyebab atau vektor penyakit. Misal, berada di tempat keramaian, dengan orang sedang menunjukan gejala sakit, tak terkecuali yang ringan sekalipun. Misal, orang yang bersin-bersin.

Ajarkan juga pada anak pentingnya mencuci tangan sesering mungkin di air mengalir dengan sabun.(*)

Baca Juga: Cegah Sejak Dini Kanker Payudara dengan Lakukan SADARI dan SADANIS