Find Us On Social Media :

Ulah Subvarian XBB? Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Dua Kali Lipat

Subvarian XBB belum terbukti menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Total hingga saat ini, pasien Covid-19 yang dinyatakan terpapar subvarian XBB ada 8 orang yang berasal dari (5) DKI Jakarta, (1) Lampung, (1) Kalimantan, dan (1) di Bali. 

Meski terjadi lonjakan, dokter Erlina mengatakan belum bisa memastikan apakah hal tersebut terjadi akibat subvarian ini.

"Tidak bisa mengatakan kenaikan kasus karena XBB. Karena baru dilaporkan masih sedikit, di bawah 20 kasus," ujarnya.

Hingga 18 Oktober lalu, kasus Covid-19 di Indonesia masih didominasi oleh subvarian BA.5 yang juga merupakan turunan dari varian Omicron.

Faktor lain yang memengaruhi lonjakan kasus Covid-19

Ada berbagai faktor sebenarnya yang mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 kembali terlihat di Tanah Air.

Misalnya saja ada orang yang sakit demam dan batuk, namun abai dan tidak memeriksakan dirinya ke dokter.

"Lupa melindungi orang berisiko tinggi. Risiko mereka kalo dirawat besar dan juga orang-orang dengan komorbid," jelasnya.

Selain itu, protokol kesehatan yang juga mulai longgar di masyarakat. Terlebih, belakangan juga sudah banyak acara besar yang dilangsungkan secara offline.

PB IDI mengimbau masyarakat untuk kembali memperketat lagi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan tidak berkerumun.

Waspadai juga gejala subvarian XBB yang tidak jauh berbeda dibanding varian Covid-19 lainnya seperti demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, pilek, mual dan muntah, serta diare.

Apabila memiliki gejala, masyarakat juga diminta untuk segera periksa. Ini adalah langkah yang bisa dilakukan sebagai upaya penurunan kasus. (*)

Baca Juga: Prihal Covid XBB, Menkes Nyatakan Indonesia Memiliki Sistem Penanganan COVID-19 yang Sudah Teruji