Find Us On Social Media :

Ulah Subvarian XBB? Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Dua Kali Lipat

Subvarian XBB belum terbukti menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19.

GridHEALTH.id - Angka kasus Covid-19 dalam beberapa waktu belakangan memang terlihat kembali mengalami lonjakan.

Kenaikan terjadi pada jumlah pasien yang terkonfirmasi positif dan dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), lonjakan terjadi dua kali lipat dibanding kondisi sebelumnya.

"Yang buat terkejut, dari tanggal 31 Oktober hingga 1 November, lonjakannya lumayan, hampir dua kali lipatnya," ujar dokter Erlina dalam media briefing, Kamis (3/11/2022).

Sebagai informasi, pada Senin (31/10/2022), pasien yang terkonfirmasi positif ada 2.475. Sehari setelahnya, Selasa (1/11/2022), ada sekitar 4.707 kasus.

Sementara data terakhir Rabu (2/11/2022), yang terkonfirmasi positif sebanyak 4.873 orang dan yang meninggal 32 orang.

Begitu juga angka kematian, yang mencapai berkisar di angka 30 kasus semenjak awal pekan ini.

Lonjakan kasus Covid-19 pengaruh dari subvarian XBB?

Belakangan masyarakat digemparkan dengan kemunculan subvarian XBB, yang pertama kali terdeteksi di India pada Agustus 2022.

Subvarian ini merupakan rekombinan dari turunan varian Omicron lainnya, yakni BA.2.10.1 dan BA.2.75.

Di Indonesia, kasus ini pertama kali terdeteksi pada seorang pria yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Jadi Kelompok Rentan, Puluhan Ribu Masker Didonasikan Untuk Jaga Orang Dengan Kanker Payudara