GridHEALTH.id - Subvarian XBB yang merupakan kombinasi dari dua turunan varian Omicron sudah terdeteksi di Indonesia.
Kasusnya hingga saat ini sudah mendekati angka 10 orang, sejak diumumkan pada 22 Oktober 2022 lalu.
Apa itu subvarian XBB?
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Erlina Burhan, Sp.P(K), mengungkapkan bahwa ini adalah subturunan Omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75.
Pertama kali terdeteksi di India pada Agustus 2022 dan mempunyai kemampuan menyebar yang cepat.
"Data WHO menyebutkan bahwa sejak 17 Oktober 2022, XBB sudah dilaporkan ada di 26 negara," ujar dokter Erlina dalam media briefing, Kamis (3/11/2022).
Sebelum terdeteksi di Indonesia, subvarian XBB menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di Singapura.
Siapa saja yang berisiko terinfeksi subvarian XBB?
Dokter Erlina mengatakan, berdasarkan penelitian yang dilakukan pemerintah Singapura, risiko subvarian XBB paling tinggi untuk orang yang belum pernah terinfeksi.
"Dilaporkan Singapura, kasus infeksi Covid-19 ini didominiasi oleh orang yang belum pernah terinfeksi Covid-19 atau Covid-19 naive," katanya.
Ia juga meminta agar orang yang belum pernah terinfeksi untuk lebih hati-hati dengan Covid-19 ini.
Baca Juga: Ulah Subvarian XBB? Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Dua Kali Lipat
"Orang yang belum pernah mengidap Covid-19 hati-hati, karena XBB ini lebih banyak menyerang yang belum pernah kena," tutur dokter Erlina.
Tak hanya itu, orang risiko subvarian XBB juga lebih rentan terjadi pada kelompok usia muda 20-39 tahun. Sedangkan yang masuk rumah sakit rata-rata di atas 70 tahun.
Walaupun ada risiko gejala klinis akibat turunan varian Omicron ini bisa lebih berat, tapi belum ada bukti ilmiah yang kuat terkait perbedaan keparahannya.
Sejauh ini, menurutnya gejala subvarian XBB mirip dengan varian Covid-19 lainnya seperti demam, batuk, sesak napas, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, hingga diare.
Baca Juga: Selain Gagal Ginjal Akut, Kasus Varian Omicron XBB Bertambah 3 di Indonesia, Ini 11 Gejalanya
Rekomendasi Satgas PB IDI
Mengingat kasus Covid-19 saat ini kembali melonjak dan adanya subvarian XBB yang disebut memiliki kemampuan bertansmisi dengan cepat, Satgas Covid-19 PB IDI mengeluarkan rekomendasi terbaru.
Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan saat beraktivitas dan periksakan diri bila bergejala.
"Batuk, pilek, segera periksa. Jangan sampai masyarakat abai dan juga longgar dnegan protokol kesehatan," kata dokter Erlina.
Bagi masyarakat dengan penyakit komorbid atau penyerat, diharapkan bisa berhati-hati jika berinteraksi dengan banyak orang di kerumunan.
Vaksinasi booster juga perlu segera dilakukan, karena penelitian menunjukkan dosis penguat dapat meningkatkan kemampuan antibodi untuk menetralisir subturunan Omicron. (*)
Baca Juga: Cara yang Direkomendasikan Cegah Covid XBB yang Sudah Terdeteksi di Indonesia