Dari bukti laboratorium ditemukan bahwa subvarian XBB mempunyai kemampuan untuk menghindari antibodi.
Selain itu, kemampuan bertransmisi pun cepat, sehingga mudah menular ke orang.
Sejak 17 Oktober lalu, subvarian ini sudah terdeteksi di sekitar 26 negara, termasuk Indonesia.
Kasus subvarian XBB di Indonesia
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengumumkan kasus subvarian turunan varian Omicron ini pertama kali pada 22 Oktober.
Pasien yang pertama terdiagnosis adalah seorang perempuan yang baru kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Timur.
Saat ini, jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan positif terpapar oleh subvarian ini sudah bertambah menjadi 8 orang.
"Di awal kemarin Kamis (27/10/2022), itu ada empat. Dua dari perjalanan luar negeri, dua lagi transmisi lokal," kata Syahril, dikutip dari kanal YouTube RRI, Senin (31/10/2022).
Kemudian bertambah lagi sebanyak empat orang pada Minggu (30/10/2022).
Dengan rincian 5 orang asal DKI Jakarta, 1 orang dari Lampung, 1 orang dari Kalimantan, dan 1 orang dari Bali.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan selagi menjalani aktivitas seperti biasanya. Sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan yang belakangan sudah mulai terjadi. (*)
Baca Juga: Ulah Subvarian XBB? Kasus Covid-19 di Indonesia Naik Dua Kali Lipat